KEDIRI – Puluhan wartawan di Kediri akhirnya memilih membuat laporan resmi ke Polres Kediri Kota. Setelah sebelumnya mendatangi Sekretariat Persik di Jalan PK Bangsa Kota Kediri, Selasa (20/09).
Perwakilan dari empat organisasi profesi, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI). Menyatakan, bahwa pihak panpel dianggap tidak mampu menyelesaikan empat tuntutan wartawan dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke ranah hukum.
Sesuai batas waktu diberikan dan telah disepakati. Salah satu tuntutan wartawan menghadirkan seseorang telah memakai rompi fotografer. Untuk meminta maaf secara terbuka. Namun ditunggu hingga pukul 15.00 wib. janji tersebut tidak ditepati
“Seseorang tersebut sedang kerja dan bisa diusahakan hadir pukul 7 malam. Saya juga belum tahu siapa dia. Namun dari keterangan Pak Widodo, dia adalah youtuber,” ungkap Abriadi Muhara dihadapan jurnalis
Tidak puas atas penjelasan ini dan menganggap panpel terkesan menyembunyikan pelaku. Akhirnya puluhan wartawan menyerahkan sepenuhnya kasus untuk ditangani sesuai hukum berlaku.
“Ini telah menjatuhkan nama baik wartawan, kemudian pihak media officer membuat rilis pelakunya oknum awak media. Para wartawan merasa terancam keselamatannya, karena tidak ingin menjadi sasaran suporter Arema,’ ungkap Bambang Iswahyudi, Ketua PWI Kediri
Sementara kabar beredar dari sejumlah sumber. Bahwa pelaku pemukulan terhadap Aremania ini merupakan Persikmania. Dimana dia merupakan menggunakan akun youtube, untuk mempublikasikan kegiatan salah satu kelompok suporter.
“Dia ini nitizen, bukan suporter. Namun saya juga belum mendapatkan identitasnya ” jelas Ketua Panpel Persik. Bahwa pihaknya mengaku kecolongan atas kekuarnya rompi warna pink, harusnya khusus dipergunakan untuk fotografer resmi telah terakreditasi PT. Liga Indonesia Baru (LIB).
Pernyataan Sikap Jurnalis/Wartawan Kediri!!!
Munculnya pernyataan Media Officer (MO) Persik Kediri dan Panitia Pelaksana (Panpel)
Persik Kediri terkait kekerasan terhadap supporter Arema FC di laga Persik Kediri versus Arema FC pada Sabtu (17/9) yang menyudutkan jurnalis/wartawan Kediri.Maka kami dari empat organisasi profesi jurnalis/wartawan menyatakan dengan tegas
keberatan dengan hal tersebut. Karena itu, kami menyampaikan pernyataan sikap sebagai
berikut:
1. Jurnalis/wartawan tidak mendukung tindakan kekerasan dalam sepak bola;
2. Organisasi profesi jurnalis/wartawan yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Kediri, Ikatan Jurnalis
Televisi Indonesia (IJTI) Korda Kediri, dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya memastikan pelaku bukan jurnalis/wartawan Kediri;
3. Mendesak panitia pelaksana (panpel) Persik dan media officer Persik menemukan
pelaku dalam waktu 1×24 jam setelah rilis ini disampaikan dan mengumumkan hasilnya ke publik. Pelaku wajib memohon maaf ke semua pihak;
4. Menyayangkan press rilis yang dibuat media officer Persik yang menyebut ‘oknum
media’ sebagai terduga pelaku kekerasan dan menuntut media officer menyampaikan permohonan maaf.Ketua AJI Kediri: Danu Sukendro
Ketua PWI Perwakilan Kediri: Bambang Iswahyoedhi
Ketua IJTI Korda Kediri: Roma Duwi Juliandi
Ketua PFI Surabaya: Suryanto
Kediri, 19 September 2022
editor : Nanang Priyo Basuki