KEDIRI – Puluhan lelaki berbadan tegap berkepala plontos pun tiga orang perempuan, terlihat diasah kemampuan fisiknya di Mako Kompi 1 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jatim. Selama 10 hari ke depan, mereka harus melahap dua porsi pelatihan baik di ruangan dan lapangan.
Tentunya ini bukan hal mudah, sebelum mereka resmi dilantik sebagai Satpam dengan Sertifikat Gada Pratama. Demikian gambaran pembukaan Pelatihan Diklat Satpam Kualifikasi Gada Pratama diikuti 60 orang warga Kota Kediri. Digelar Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Dinkop UMTK), Rabu (24/07).
Pj. Wali Kota Kediri Dr. Zanariah melalui H. Bambang Priambodo, Kepala Dinkop UMTK menyampaikan dalam sambutannya. Bahwa pelatihan gratis digelar setiap tahun, merupakan salah satu cara pemeritnah kota menggurangi angka pengangguran.
“Pelatihan ini juga akan memberikan sertifikat kepada para peserta, yang dapat mempermudah dalam mencari pekerjaan di bidang keamanan. Saran saya, setelah pelatihan ini selesai, para peserta diharapkan segera mengikuti uji kompetensi untuk memastikan kemampuan yang telah diperoleh,” terangnya dihadapan peserta.
Kompetensi Bidang Keamanan

Mewakili Dirbinmas Polda Jatim Kombes Pol Asep Irpan Rosad, Kompol Ketut Madya selaku Kasi Binlatbinsatpampolsus dalam sambutannya berharap. Pelatihan digelar menjadi lebih dan mampu menjadikan peserta memiliki kompetensi di bidang keamanan.
“Pelatihan ini akan berlangsung selama 10 hari, dan akan terdiri dari dua sesi, sesi lapangan dan sesi ruangan. Semoga para peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian pelatihan ini dengan baik dan meraih sukses setelahnya,” ucapnya.
Dengan guyuran bunga setaman, pelatihan secara resmi dibuka Kadinkop UMTK. Dikonfirmasi usai pembukaan, Bambang Priambodo sangat berharap para peserta dinyatakan lulus segera mendapatkan pekerjaan sesuai keahlian.
“Saya berharap setelah pelatihan ini selesai, para peserta bisa lulus uji kompetensi dan bersertifikat BNSP. Ada peserta sudah bekerja dan ada yang belum, namun yang terpenting memiliki ilmu security yang cukup menjadi bekal saat bekerja. Ada batas usia dan minimal tinggi badan serta lolos tes kesehatan. Kuotanya 90 peserta, dan tahap pertama diikuti 60 peserta,” jelasnya.
Salah satu peserta, Lili Riskianti merupakan alumni SMKN 3 Kediri jurusan Tata Boga mengaku bahagia bisa menjadi saptam. Dia pun tertarik dengan pelatihan ini dan ingin segera dapat bekerja.
“Perasaan saya mengikuti pelatihan ini sangat bahagia dan bangga. Motivasi saya adalah untuk meningkatkan semangat dan kedisiplinan diri. Setelah pelatihan ini, saya akan mencari pekerjaan di bidang keamanan,” ucapnya dikonfirmasi usai pembukaan.
Jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya Editor : Nanang Priyo Basuki