KEDIRI – Pascakerusuhan yang melanda Kota Kediri pada Sabtu (30/08), Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto turun langsung meninjau sejumlah titik yang menjadi sasaran amukan massa, yakni Polres Kediri Kota, Polsek Kediri Kota, dan Mako Satlantas.
Dalam kunjungannya, Kapolda menegaskan bahwa pengamanan harus diperketat. Ia mendorong aparat kepolisian untuk melibatkan masyarakat melalui sistem pam swakarsa agar keamanan tetap terjaga, terlebih saat ini status Kota Kediri masih siaga 1.
“Semua harus merasa punya tanggung jawab. Mari buktikan kita kuat dengan tetap beraktivitas normal. Namun, penjagaan jangan sampai longgar. Libatkan masyarakat melalui Pam Swakarsa agar keamanan benar-benar terjamin,” tegas Irjen Nanang.
Ia juga mengingatkan agar jajarannya tetap waspada. Menurutnya, potensi provokasi masih bisa muncul, terutama melalui penyebaran konten negatif di media sosial.
“Konten negatif di medsos bisa memengaruhi situasi dan memicu hal-hal yang tak diinginkan. Karena itu, sinergi antara aparat dan masyarakat sangat penting. Saling menjaga, saling mengingatkan. Saya yakin Indonesia tetap aman dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.
Kapolda menambahkan, partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan adalah kunci agar kerusuhan serupa tidak kembali terjadi.
“Semua harus kembali ke kehidupan normal. Pam swakarsa bisa menjadi salah satu cara untuk bersama-sama menjaga keamanan Kota Kediri tercinta,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, menyampaikan bahwa pihaknya telah diminta Kapolda untuk mendata seluruh kerugian fasilitas yang rusak guna diajukan ke Polda Jatim.
Terkait penanganan hukum, perkembangan terbaru menunjukkan jumlah tersangka bertambah menjadi 26 orang. Dua tersangka tambahan diketahui berperan melakukan pembakaran dengan menggunakan bom molotov.
“Kami masih terus melakukan pengembangan untuk mengejar pelaku lain yang terlibat dalam aksi penjarahan, pembakaran, dan pengrusakan,” jelas Kapolres.