kediritangguh.co

Persedikab Belum Tamat, Wajib Menang Laga Akhir Derby Jatim

Persedikab saat melawan PS Palembang dalam laga kedua di Stadion Joko Samudra (persedikab)

KEDIRI – Kecolongan di menit awal babak pertama, selanjutnya saling menjebol gawang terjadi dalam laga Persedikab Kediri melawan PS. Palembang. Dalam laga kedua Group AA Babak 16 Besar Liga III Nasional di Stadion Joko Samudra Gresik, Rabu (09/03). Sesuai prediksi, anak-anak Bledug Kelud dibuat kesulitan mengembangkan permainan, dan pertandingan berakhir dengan skor 3-3.

Ada apakah dengan Persedikab Kediri? Mulai dari lolos Babak 64 Besar hingga kini bermain di Babak 16 Besar terkesan bermain monoton dan mudah ditebak gaya permainannya oleh lawan. Adapun mampu mencetak gol, lebih pada kemampuan individu pemain bukan pada skema penyerangan dibangun dari bawah. Tetap mengandalkan umpan jauh layaknya gaya sepak bola Eropa, namun tidak ditunjang organisasi permainan yang baik.

Yang cukup mencolok, proses terjadinya gol dicetak Rizky Dwi pemain PS. Palembang. Bukan karena kesalahan pemain bertahan Persedikab, namun karena anak-anak Bledug Kelud terlihat canggung dengan pola diterima Coach Tony Ho. Sempat kecolongan di babak pertama, namun Persedikab unggul dalam penguasaan bola secara umum.

“Dari awal kita sudah tertinggal kemudian babak kedua kita memasukkan tiga namun lawan memasukkan 2 gol. Kita masih ada satu sisa pertandingan. Karena kita sudah satu langkah lagi menuju Liga 2, maka laga terakhir derby Jatim menjadi pertandingan hidup mati,” terang Muslim Habibi, Asisten Pelatih Persedikab usai pertandingan.

Suporter Usulkan Coach Budi Jo

Coach Budiarjo Thalib (istimewa)

Seharusnya sempat unggul, pelatih kepala asal Makasar ini menarik semua pemain untuk bertahan. Namun karena tidak ada instruksi memperkuat pertahanan justru terus menyerang, musibah pun terjadi saat dibalas serangan. Meski demikian, Persedikab belum tamat karena mengantongi poin dua.

Karena dalam laga kedua lainnya, PSDS Deli Serdang mampu menundukkan Deltras FC dengan skor 1-0. Artinya kemenangan tiga poin wajib didapat saat laga akhir melawan Deltras FC. Atas hasil ini, kini dikalangan suporter membincangkan nama Coach Budiarjo Thalib dan meminta manajemen memecat Coach Tony Ho.

“Coach Budi Jo pernah menghantarkan Persik Kediri juara Liga II dan kini fokus tangani akademi sepak bola sambil menunggu tawaran tim profesional. Sementara Coach Tony Ho, hanyalah asisten dan pelatih karteker kemudian lama tidak pegang tim. Meski mengantongi lisensi AFC Pro, namun secara penampilan tim di lapangan, berbeda jauh saat Coach Budi Jo. Memegang Persik yang bermaterikan mayoritas pemain lokal. dia keluar dari Persik karena untuk ikut program kepelatihan dan kini telah didapat,” ungkap Mahardika.

editor : Nanang Priyo Basuki  
Exit mobile version