KEDIRI – Untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan di wilayah pinggiran, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito, kembali mengambil langkah nyata. Ia mendirikan SMP Negeri 3 Mojo yang berlokasi di Desa Kedawung, Kecamatan Mojo—sebuah kawasan yang selama ini masuk dalam kategori blank zonasi.
Pada tahun ajaran 2025/2026 ini, sekolah tersebut mulai membuka pendaftaran siswa baru. Sejak dibuka, antusiasme masyarakat cukup tinggi. Hingga hari kedua proses daftar ulang, Selasa (8/7/2025), tercatat sudah 51 siswa yang menyerahkan dokumen persyaratan.
Bagi warga sekitar, kehadiran sekolah ini menjadi angin segar. Salah satu wali murid, Isroul Fauziah, mengungkapkan rasa syukurnya karena kini anak-anak bisa bersekolah lebih dekat dari rumah. “Jaraknya dekat, anak saya bisa berangkat sekolah naik sepeda,” ujarnya.
Untuk tahap awal, sekolah ini sudah memiliki tiga ruang kelas yang siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Sementara itu, pembangunan fasilitas tambahan seperti ruang kelas baru, perpustakaan, dan kantor sekolah masih terus berjalan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mokhamat Muhsin, menegaskan bahwa pendirian SMP Negeri 3 Mojo merupakan bagian dari program prioritas Mas Dhito untuk memperluas layanan pendidikan dan menekan angka anak putus sekolah. “Dengan sekolah baru ini, anak-anak bisa tetap bersekolah di negeri tanpa harus menempuh jarak jauh,” jelasnya.
Muhsin menambahkan, selama ini anak-anak di wilayah tersebut sulit mengakses sekolah negeri karena termasuk dalam area blank zonasi. Jika tidak memiliki jalur prestasi, mereka terpaksa melanjutkan ke sekolah swasta. Untuk itu, selain membangun sekolah baru, pemerintah juga sedang mengkaji penambahan kelas dan kuota belajar di sekolah-sekolah sekitar.
Upaya Mas Dhito dalam memeratakan akses pendidikan tak berhenti di situ. Sebelumnya, ia juga mendirikan SMP Negeri 2 Ngasem, serta dua sekolah kejuruan, yakni SMK Canda Bhirawa di Kecamatan Ngancar dan Ringinrejo.
Tak hanya untuk mereka yang kesulitan akses zonasi, Mas Dhito juga memikirkan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Ia mendirikan SMA Dharma Wanita Boarding School di Kecamatan Pare, di mana seluruh siswa dibebaskan dari biaya pendidikan hingga lulus.
Langkah-langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pemerataan pendidikan menjadi komitmen serius Pemerintah Kabupaten Kediri di bawah kepemimpinan Mas Dhito. (*)