KEDIRI – Peristiwa pencemaran air sumur warga Lingkungan Kresek Kelurahan Tempurejo Kecamatan Pesantren Kota Kediri masuk dalam babak baru. Kali ini pihak ESDM dan DPMPTSP Pemerintah Provinsi Jawa Timur turun ke lapangan. Sebelumnya, Polda Jatim juga dikabarkan melakukan hal yang sama.
Artinya bila kabar ini benar, dimungkinkan kasus ini diambilalih Pemerintah Provinsi dan Polda Jawa Timur. Karena dari isi pembicaraan tim yang hadir, muncul anggapan kasus pencemaran tidak segera teratasi dengan baik.
Pun demikian, usai melakukan pemeriksaan, tim diterjunkan tidak ada satupun berkenan memberikan penjelasan, begitu juga pihak Pertamina turut mendampingi. Dari pengamatan di lapangan, tim mengambil sampel air di lokasi empat sumur.
Lokasi pengambilan pertama di sumur milik Sulastri. Dihadapan tim Pemprov, Sulastri menyampaikan selama hidup bertahun-tahun, selama ini tidak ada peristiwa pencemaran seperti dialami sekarang.
Abdullah Mubarok selaku Ketua RT kini hanya bisa pasrah atas nasib 42 warganya hidup diantara 14 kepala keluarga.
“Jawabannya masih penelitian dan pihak ITS belum bisa memastikan sumber pencemaran. Ada sejumlah tawaran diberikan pihak Pertamina, saya kembalikan kepada warga namun mereka menolak jika dibangunkan sumur bor,” jelasnya dikonfirmasi Rabu (13/09).
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki