KEDIRI – Wali Kota Kediri terpilih, Vinanda Prameswati menjadi saksi atas serah terima hibah sebidang tanah bakal dijadikan SLB Negeri di Kota Kediri. Erita Dewi sosok pengusaha yang juga mantan anggota DPRD Kota Kediri ini, menghibahkan tanahnya seluas 2.000 meter persegi kepada Pemerintah Kota Kediri, pada Rabu (11/12).
Turut hadir dalam acara ini, Adi Prayitno selaku Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kediri, perwakilan LSM Saroja serta para siswa berkebutuhan khusus. Yang menarik, pendirian sekolah ini nanti di atas lahan akrab disebut Bukit Bintang, masuk wilayah Kelurahan Pojok Kota Kediri.
“Beliau ini ingin menghibahkan tanahnya untuk SLB. Alhamdulillah, saya mengapresiasi beliau, ini menunjukkan kepedulian beliau terhadap pendidikan yang ada di Kota Kediri khususnya terhadap anak disabilitas,” ucap Vinanda.
Dia pun berharap dengan dibangunnya SLB negeri, dapat bermanfaat untuk anak berkebutuhan khusus. Dalam mencetak generasi yang lebih maju mandiri dan berdaya saing. “Sekolah ini nantinya akan gratis,” imbuhnya
Disampaikan Erita Dewi, saat dirinya duduk di kursi dewan sangat memperjuangkan untuk berdirinya sekolah luar biasa, tapi belum ada tanggapan dari pemkot.
“Sehingga itu mendorong saya untuk dapat direalisasikannya SLB tersebut, kalau negeri semuakan gratis akses dan fasilitasnya sesuai standar,” jelas Erita.
Sambutan positif disampaikan Adi Prayitno, bakal menyampaikan rencana ini kepada pemerintah provinsi. Dengan berdirinya SLB Negeri, semakin menunjukkan bahwa Kota Kediri layak disebut sebagai kota pendidikan.
“Saya akan menindaklanjuti ke Gubernur, menginginkan adanya SLB Negeri di Kota Kediri,” kata Adi.
Sesuai rencana, disampaikan Kacabdin pada Juli tahun depan akan dibuka pendaftaran siswa untuk SLB Negeri dan untuk sementara akan meminjam gedung sebagai tempat pembelajaran selama proses pembanguan gedung baru.
“Nanti, pasti mohon bantuan mbak wali untuk memajukan pendidikan yang ada di Kota Kediri. Kalau sudah berdiri SLB negeri, maka Kediri bakal menjadi salah satu barometer pendidikan di Indonesia,” imbuhnya.
jurnalis : Kintan Kinari Astuti