KEDIRI – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan menyelenggarakan Lomba Minat Bakat dan Kreativitas bagi peserta didik dan pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Rabu (28/5). Kegiatan ini diikuti oleh 135 peserta dari seluruh PAUD se-Kota Kediri, mengusung tema penuh makna: “Anak Terlindungi, Indonesia Maju.”
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Moh Anang Kurniawan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa tema ini bukan sekadar slogan. Ia mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan anak-anak mendapat perlindungan maksimal melalui kasih sayang dan perhatian sejak dini.
“Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh cinta dan perhatian akan lebih percaya diri, memiliki motivasi kuat, serta mampu mengembangkan potensi dan bakat mereka secara optimal,” ujar Anang.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat seni dan kreativitas, tapi juga berfungsi sebagai sarana untuk memacu para pendidik PAUD agar lebih inovatif dan kompetitif. Mereka didorong untuk terus menciptakan media pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi anak didik mereka.
Anang menambahkan bahwa lomba ini adalah momen penting yang memberikan ruang kepada anak-anak untuk mengekspresikan diri sesuai minat dan bakat masing-masing. Mereka diberi kebebasan berkreasi, yang merupakan fondasi penting dalam tumbuh kembang anak.
Perlombaan dibagi menjadi dua kategori utama: untuk pendidik dan peserta didik. Tenaga pendidik berkompetisi dalam lomba senam Anak Indonesia Hebat, pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) berbahan daur ulang, dan desain poster bertema pendidikan.
Sementara itu, siswa PAUD menunjukkan antusiasme tinggi dalam lomba lari rintangan, festival 3M (Melipat, Menggunting, Menempel) bertema lingkungan sekitar, festival tari Tujuh Kebiasaan Baik Anak Indonesia Hebat, serta lomba cerita pengalaman.
Dalam penutupannya, Anang menyampaikan pesan penuh harapan kepada seluruh anak di Kota Kediri. Ia mendorong mereka untuk terus bermain, belajar, dan melatih diri agar semangat, ketekunan, dan daya juang mereka semakin terasah.
“Kegiatan ini kami harapkan bisa menjadi wadah yang mendorong semua pihak—orang tua, guru, hingga masyarakat—untuk lebih peduli terhadap pemenuhan hak-hak anak. Hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan mendapatkan perlindungan dari kekerasan serta diskriminasi adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (*)
Bagikan Berita :








