KEDIRI – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kediri menggelar coaching clinic selama dua hari bertempat di Gedung Bhagawanta Bhari, berakhir hari ini (22/11). Kegiatan ini bertema “Peningkatan Profesionalisme dan SDM Pelatih Menuju Porprov 2025”.
Disampaikan plt. Ketua KONI Kabupaten Kediri, Hakim Rahmadsyah Parnata dikonfirmasi Jumat (22/11). Tujuannya digelar acara ini, memberikan penyegaran dan pembekalan kepada pelatih dalam persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025 di Malang.
Bahwa coaching clinic ini, merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelatih agar siap membina atlet di Puslatkab yang rencananya digelar selama 4 bulan sebelum Porprov.
“Kami ingin memberikan refreshment kepada pelatih agar mereka lebih siap dan terukur dalam melatih. Jika Porprov tahun 2023 kemarin kita hanya di posisi 12 targetnya nanti bisa masuk 10 besar” ungkap Hakim.
Dari 40 cabor di Kabupaten Kediri ada 2 perwakilan pelatih yang diundang untuk pelatihan ini. Hakim berharap ada peningkatan prestasi signifikan tidak hanya beberapa cabor unggulan seperti tenis meja, tarung derajat, dan wushu namun seluruhnya bisa optimal.
Sebagi pemateri, pihak KONI menghadirkan empat dosen dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Pada hari pertama, oleh Dr. Tutur Jatmiko, M.Kes., dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa), yang memberikan materi tentang tes dan pengukuran.
Sementara di hari kedua, lebih spesifik dengan tiga narasumber, yaitu Nafisa Arif Pambudi, SPd.,M.Pd., untuk cabor terukur, Dr. Irmantara Subagio, M.Kes., untuk cabor beladiri serta Rizky Muhammad Sidik, SPd., M.Ed., untuk cabor permainan.
Hadir dalam acara ini, Dr. Irmantara Subagio, selaku Wakil Ketua Umum KONI Jatim, mengapresiasi langkah KONI Kabupaten Kediri dan sekaligus bisa dijadikan daerah lain.
“Pelatihan ini penting untuk pengembangan kemampuan. Pelatih harus mampu merencanakan latihan yang terukur agar atlet dapat mencapai hasil yang optimal. Kami berharap para pelatih bisa menyusun perencanaan yang jelas dan konkrit berbasis data untuk mencapai target medali,” ujarnya.
Salah satu pelatih tenis lapangan, Lukman Charis mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini, karena sangat membuka wawasan. Dirinya jadi mengetahui, bahwa salah satu faktor penyebab atlet tenis lapangan belum berprestasi diantaranya kurang manajemen fisik.
“Berkaca dari pengalaman kita penyegaran lagi dan menyusun program latihan. Mulai dari intensitas, volume pelatihan, unsur daya tahan, aerobik bahwa harus ditata untuk mencapai target di Porprov,” jelasnya.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan editor : Nanang Priyo Basuki