KEDIRI – Menanggapi pemberitaan sebelumnya ; https://kediritangguh.co/misteri-aktivitas-ar-ktv-cafe-dan-karaoke-penutupan-mendadak-dan-dugaan-penjualan-miras/, yang menyebutkan dirinya tinggal di Lingkungan Semanding, Kelurahan Dermo, Kecamatan Mojoroto, Dicky selaku Manajer AR KTV & Cafe akhirnya buka suara. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Perlu saya luruskan, saya tidak tinggal di rumah yang dimaksud dan juga tidak menjual minuman keras di sana,” kata Dicky saat menghubungi redaksi kediritangguh.co pada Kamis (14/08).
Terkait insiden meninggalnya dua perempuan usai mengunjungi tempat hiburan yang dikelolanya, Dicky—yang akrab disapa Sinyo—mengonfirmasi bahwa dirinya telah menunjuk pengacara senior M. Akson Nul Huda sebagai kuasa hukum untuk menangani persoalan hukum yang kini berkembang.
“Nantinya, seluruh urusan hukum terkait AR KTV bisa langsung dikoordinasikan dengan Bang Akson,” ujarnya.
Sementara itu, Akson membenarkan bahwa dirinya sudah bertemu dengan pihak manajemen AR KTV dan saat ini sedang dalam proses finalisasi surat kuasa.
“Kami sudah berkomunikasi, dan jika surat kuasa sudah selesai, kami siap mendampingi kasus ini,” tegas Akson.
Di sisi lain, muncul klarifikasi tambahan dari warga bernama Wahyu, yang juga dikenal dengan nama panggilan “Sinyo”. Ia menegaskan tidak ada hubungan apapun dengan AR KTV, meskipun tanah yang digunakan tempat usaha tersebut milik keluarganya.
“Hanya namanya saja yang sama. Saya pemilik warung kecil di dekat lokasi, bukan pemilik cafe atau karaoke,” jelas Wahyu.
Sementara itu, perkembangan terbaru dari aparat kepolisian, dua orang diduga terlibat dalam jaringan miras palsu berhasil diamankan Polres Kediri Kota. Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, dua pelaku tersebut berperan sebagai pembuat dan pengedar minuman keras impor yang telah dipalsukan.
“Benar, dua orang telah diamankan Jumat lalu. Namun, untuk informasi lebih lanjut, silakan konfirmasi langsung ke Kasat,” kata seorang petugas yang terlibat dalam proses penangkapan namun enggan disebutkan namanya.
jurnalis : Nanang Priyo Basuki