KEDIRI – Akibat kejadian pembunuhan menimpa keluarganya, Samuel Putra Yordaniel, bocah usia 8 tahun terpaksa hidup sebatang kara. Semua ini tidak lepas kisah tragis, mengakibatkan kedua orangtuanya Agus Komarudin dan Kristina serta kakaknya Christian Agusta Wiratmaja Putra. Bocah usia 9 tahun, semuanya ditemukan tak bernyawa di dalam rumah.
Pelaku pembunuhan tidak lain Yusa, merupakan adik kandung ibunya dan kini telah meringkuk di dalam sel Polres Kediri. Dalam kondisi luka parah, Samuel oleh anggota Polisi bergegas dilarikan ke rumah sakit dan saat ini dipastikan kondisinya telah membaik.
Atas musibah ini, membuat Bupati Kediri Terpilih Hanindhito Himawan Pramana merasa tersentuh. Dia pun dari balik kaca melihat kondisi Samuel di RS. Polda Bhayangkara Kediri, Minggu (08/12).
“Tadi saya sudah komunikasi dengan kepala rumah sakit, beliau menyampaikan kemarin sudah dilakukan tindakan terkait sedikit penggumpalan darah. Kemarin mulai melakukan pendampingan untuk trauma healingnya. Bayangkan si adik ini menyaksikan langsung kejadian dimana terjadinya pembunuhan terhadap kedua orang tuanya serta kakaknya,” ucap Mas Dhito sapaan akrabnya.
Dijelaskan Mas Dhito, saat dirinya berada di depan kamar tempat dia dirawat. Dia pun bergegas memegangi tempat tidur dan kemudian terlihat diam.
“Saya tahu masih ada hawa trauma. Begitu saya tadi di depan kamar, anak itu langsung megang gagang tempat tidur terus dia diam, artinya masih ada defensif. Kita semua akan komitmen, pak kepala rumah sakit dan pak Kapolres, memikirkan bagaimana anak ini nanti tetap bisa tumbuh berkembang,” jelasnya.
Mas Dhito pun berjanji akan mencukupi semua kebutuhan sekolah dan kebutuhan hidupnya. Melalui Kepala RS. Polda Bhayangkara Kediri, Kombes Pol. drg. Agung Hadi Wijanarko, Sp.BM didapat penjelasan. Bahwa pihaknya terus mengawasi perkembangan korban sejak awal tindakan hingga kondisinya kini membaik.
“Kemarin ada pendarahan di dalam dan penggumpalan sudah tertangani, artinya hari ini kepalanya sudah tidak ada pendarahan lagi akibat benturan benda tumpul. Seperti disampaikan Pak Bupati, kami akan lakukan pendampingi psikologi, karena mungkin dia melihat dan mereka di memori otaknya,” jelasnya.
Jurnalis : Muhamad Dastian Yusuf