KEDIRI – Tidak ada pembahasan terkait politik, apalagi soal penundaan Pemilu 2024. Demikian pernyataan disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai menemui Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Pendopo Panjalu Jayati, Senin (07/03). Keduanya malah sepakat untuk saling mendukung demi kemajuan pembangunan di Kabupaten Kediri.
“Kedatangan saya karena Mbak Wabup diusung dari PKB. Pembicaraan kita terkait memajukan dan memakmurkan masyarakat Kediri,” ucap Cak Imin, sapaan akrab Ketum PKB. Turut ‘sowan’ menemui orang nomor satu di Kabupaten Kediri, Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Erma Rini serta Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa.
Pertemuan pun berlangsung tidak lama, tidak lebih satu jam, kemudian Cak Imin terlihat keluar dari pendopo. Disampaikan Mas Dhito, sapaan akrab Bupati, bahwa pertemuan lebih pada membahas makanan khas yang ada di Kabupaten Kediri.
“Lebih banyak membahas makanan-makanan khas di Kabupaten Kediri. Tidak seperti pertanyaan rekan-rekan media, bahwa tidak ada pembahasan soal penundaan pemilu. Banyak bicara soal keunggulan dan pengembangan Kediri ke depan. Sama sekali tidak membahas persoalan politik dan sifatnya pertemuan santai,” terangnya.
Namun demikian, sosok Ketum PKB saat disinggung soal penundaan Pemilu 2024 membenarkan. Dia mengaku pernyataan tersebut berawal, saat dirinya ditemui sejumlah pelaku ekonomi. “Mereka memiliki rasa kekuatiran jika ekonomi mulai naik ini kemudian anjlok bersamaan dengan pemilu digelar Bulan Pebruari. Sejauh ini, Golkar, PAN, PKB dan mungkin PPP,” ucap Cak Imin.
Apakah dirinya akan maju calon presiden, Cak Imin pun tidak menampik. Makanya selama di Jawa Timur menjalin komunikasi. “Dengan kaum muda NU, para gus dan kyai, saya mulai kelilling Jawa Timur. Dukungan kyai dan ulama sebagai amanat, sekaligus bahwa NU dan kyai punya landasan bagi saya untuk berjuang demi negara dan pemerintahan,” imbuhnya. Saat ditanya hasil survey bahwa namanya tidak masuk dalam unggulan, Cak Imin justru balik bertanya suryey yang seperti apa.
Editor : Nanang Priyo Basuki