KEDIRI – Pemadaman lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang kawasan Jembatan Baru Bandar Ngalim Kota Kediri, menuai protes sejumlah pengguna jalan. Padahal sesuai rencana, jembatan ini baru akan dibangun pada 2 Oktober nanti.
Merespon keluhan ini, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi langsung memerintahkan Kasat Lantas AKP Pandri Simbolon. Untuk berkoordinasi dengan instansi terkait agar dipasang lampu penerangan sementara.
Diberitakan sebelumnya, pihak pelaksana pembangunan yang membentang di atas Sungai Brantas ini, PT. Bukaka. Saat digelar sosialisasi di Balai Kelurahan Kampungdalem pada 9 Juni lalu, melalui Eko Satrio selaku manajer lapangan.
Didapat penjelasan bahwa jembatan ini mulai dibangun pada 2 Oktober nanti. Membentang sepanjang 142 meter dan lebar 13 meter terbagi menjadi 4 lajur. Pelaksanaan kurang lebih hampir 1 tahun karena ini termasuk jembatan panjang dan besar.
“Untuk mengurangi kebisingan, kita akan mengurangi aktivitas di saat orang-orang istirahat. Meski di hari-hari normal seperti ini sudah bising. Kami akan menggunakan peralatan yang khusus bahkan mungkin, lebih bising lalu lintas sehari-hari. Untuk tiang pancang, kami terapkan sistem pengeboran karena antisipasi getaran berdekatan dengan rumah warga,” terang Eko Satrio.
Namun fakta di lapangan, PJU telah dimatikan sejak 14 Agustus lalu. Para pengguna jalan pun mengeluh karena menggangu jarak pandang. Belum lagi bila terjadi tindak pidana, khususnya kepada kaum perempuan.
“Kami sudah koordinasi dengan Bidang Keselamatan Dinas Perhubungan terkait penerangan dimaksud. Untuk lampu didapat penjelasan, sudah diputus dari pusat. Dikarenakan akan adanya pembangunan dan penutupan jembatan. Namun tadi sudah ada solusi dari Dishub, dicarikan jaringan lain utk mendapatkan penerangan di area tersebut,” jelas AKP Pandri Simbolon.
Sedikitnya sebanyak 5 unit lampu telah terlihat menyala pada Rabu (31/08). 4 unit lampu terpasang di jembatan, kemudian 1 unit lampu menyala di timur jembatan. Sementara PJU di sebelah barat jembatan terlihat tidak menyala.