KEDIRI – Akhir pekan ini, Persik Kediri menerima dua kabar yang bertolak belakang. Manajemen Macan Putih harus membayar denda Rp200 juta dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, namun di sisi lain, mereka akhirnya mendapat izin kembali tampil di kandang sendiri setelah sempat menjadi tim musafir di awal Liga Super Indonesia musim 2025/2026.
Sanksi berat itu dijatuhkan buntut dugaan adanya pihak luar non-ofisial yang masuk ke ruang ganti. Saat tim Macan Putih bertandang ke markas Dewa United pada 22 Agustus lalu. Namun, Manajer Persik, Syahid Nur Icshan, menegaskan bahwa pihaknya sudah mengajukan banding.
“Memang ada sanksi itu, tapi kami sudah melakukan banding. Faktanya tidak ada orang di luar ofisial yang masuk ke ruang ganti,” jelas Icshan, Minggu (7/9).
Di tengah kabar pahit itu, muncul angin segar bagi Persikmania. Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, memastikan laga kandang perdana akan digelar di Stadion Brawijaya, Kediri, dengan lawan Malut United.
“Kami sudah mendapat restu dari PT LIB untuk main di Brawijaya. Saat ini renovasi ruang ganti masih berjalan,” ungkap Widodo.
Karena lampu stadion belum berfungsi normal, jadwal kick-off yang semula pukul 19.00 WIB dimajukan menjadi 15.30 WIB.
Untuk harga tiket, panpel menetapkan tarif ramah di kantong: Rp35 ribu untuk ekonomi dan Rp65 ribu untuk VIP.
“Harapannya tidak ada kendala teknis sampai hari pertandingan. Kami ingin Persikmania bisa memenuhi stadion dan memberi dukungan penuh untuk tim,” tutup Widodo.