KEDIRI – Upaya Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) dalam mengembangkan seni dan budaya khas Kota Kediri.
Salah satunya diwujudkan dengan Festival Jaranan, sekaligus rangkaian Hari Jadi Kota Kediri ke – 1.145 tahun.
Yang cukup menjadikan semangat pihak pemerintah daerah, seiring dibentuknya Paguyuban Wahyu Kridha Budaya, kini telah beranggotakan 150 lebih kelompok jaranan tersebar di tiga kecamatan.
Mampu membangkitkan roda ekonomi dan membukan peluang usaha lainnya.
“Bahwa kesenian jaranan ini banyak diminati kaum milenial dan cukup menghibur semua kalangan. Kami berharap menjadi daya tarik, selalin memahami standarisasi serta inovasi saat pertunjukkan. Penampilan akan terlihat lebih menarik disuguhkan dan kelompok jaranan ini bisa menjadi idola masyarakat,” terang Zachrie Achmad, Kepala Disbudparpora dikonfirmasi di sela acara pembukaan, Minggu (30/06).
Diikuti perwakilan dua kelompok jaranan dari utusan tiap kecamatan, dibagi dalam dua kelompok saat digelar festival. Adapun untuk juara pertama berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 12 juta hingga juara keenam berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp. 7 Juta.
“Semua mendapatkan hadiah uang pembinaan, kami persilahkan bermusyarawah sendiri untuk menentukan group jaranan yang mewakili masing-masing kecamatan. Pada hari ini tampil 3 kelompok, kemudian tanggal 7 Juli nanti tampil 3 kelompok dan sekaligus pengumuman pemenang festival,” terangnya.
Adapun untuk juri, sengaja dihadirkan dari praktisi seni dan pelatih seni tari. Adapun poin penjurian terkait penampilan dan inovasi. Disampaikan Dian Dwiasmoro mewakili panitia penyelenggara, didapat penjelasan jika acara festival dimulai pukul 9 pagi dan terbuka untuk umum.
Salah satu peserta Mahisa Ruli mengaku berterima kasih kepada pemerintah daerah telah memberikan fasilitas dalam menjaga budaya lokal. “Acara seperti festival jaranan ini, menjadikan inspirasi bagi kami dan untuk lebih mencintai budaya lokal. Semoga acara seperti ini bisa terus diadakan setiap tahun secara berkelanjutan,” harapnya.
Jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya Editor : Nanang Priyo Basuki