KEDIRI – Terkait keluhan disampaikan Suryadi warga Ngadiluwih terkait pelayanan di Puskesmas Ngadiluwih. Bahwa dari pihak perawat memberikan penjelasan obat sakit kepala sakit. Mengakibatkan terpaksa Mahmudah dilarikan ke RS. Polda Bhayangkara. Kepala Puskesmas Ngadiluwih, dr. Mustadhim saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (07/05) memberikan penjelasan.
“Bahwa pasien tersebut mengarah stroke. Kemudian ada proses di kepala dan pusingnya luar biasa. Lalu yang dimaksud obatnya habis itu bagaimana? Ternyata setelah disuntik obat nyeri sakit kepala, dia minta terus karena kondisi stroke tadi. Karena ada pelemahan kaki dan ini mengarah ke stroke,” jelasnya.
Dia pun menjelaskan, usai pasien tersebut disuntik oleh perawat kemudian meminta disuntik lagi anti nyeri. “Petugas niatnya membujuk, pasien bisa dirujuk karena minta lagi disuntik. Sebenarnya obatnya tidak habis tapi orangnya minta terus karena keluhannya berlebihan,” terangnya.
Kemudian dicarikan rumah sakit rujukan dan melakukan konfirmasi dengan rumah sakit akan dituju. “Saya tahu karena saya pernah memeriksa pasiennya. Miss-nya mungkin salah sangka itu. Kalau sudah mengarah ke stroke, puskesmas sudah tidak mempunyai kompeten untuk penanganan,” jelas dr. Mustadhim.
Dia pun menegaskan bahwa sebeanrnya stok obatnya aman. Dia pun juga membantah jika ada kabar selalu menolak pasien dengan alasan pasien penuh kemudian ditolak melalui UGS. “Saya justru kasihan sama pasiennya,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa terkait obat, yang pertama mendapat melalui Dinas Kesehatan dan jika ternyata masih kurang. Karena Puskesmas Ngadiluwih telah BLUD, maka bisa melakukan pengadaan mandiri.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki