KEDIRI – Hujan air mata mewarnai gedung serba guna SMA Negeri 1 Kota Kediri, berada di Jalan Veteran. Disela-sela pertemuan antara pihak orang tua murid dan pengurus OSIS digagas Widayat selaku kepala sekolah. Pihak perwakilan orang tua pun bisa menerima penjelasan diberikan masing-masing pihak.
Diberitakan sebelumnya terdapat aduan orang tua siswa kelas X mendatangi sekolah, pada Jumat (11/11). Kehadirannya menuntut istilah senioritas dihilangkan. Setelah digelar pertemuan, akhirnya dicapai kata sepakat dan para pengurus OSIS merasa bersalah kepada adik kelasnya.
Sambil mengucurkan air mata, mereka meminta maaf kepada para orang tua wali murid atas tindakan dianggap salah. “Memang telah ada kata sepakat setelah digelar musyawarah digagas oleh bapak kepala sekolah. Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Widayat, dewan guru dan pembina OSIS telah menerima aduan kami dan semoga tidak terulang di kemudian hari,” ucap Bram, mewakili orang tua murid.
Adapun kesepakatan dari pertemuan tersebut, pihak sekolah akan lebih mengawasi kegiatan OSIS, untuk segala bentuk kegiatan di sekolah maksimal pukul 17.00 Wib. Bahwa sekolah lebih mengutamakan belajar di kelas. Poin keempat, jika ada kegiatan di luar jam belajar, harus memberitahukan guru pembina untuk minta didampingi dan terakhir segala kegiatan yang dilaksanakan di luar jam belajar, harus dapat ijin dari orang tua.
“Dalam pertemuan tersebut telah saling memaafkan dan tidak ada lagi istilah senioritas atau junioritas. Saya pun turut terharu bahwa anak-anak berjiwa besar menangis untuk meminta maaf kepada saya dan juga perwakilan orang tua wali murid,” jelas Widayat.
Editor : Nanang Priyo Basuki