KEDIRI – Pelaksanaan Kediri Half Marathon dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Kediri 1219 tahun berlangsung cukup meriah. Bukan hanya diiikuti sedikitnya 1.500 pelari, namun puluhan peserta berkebutuhan khusus turut menjadi peserta.
Seiring tagline Kabupaten Kediri, suguhan seni tradisional kuda lumping Putro Panji Laras cukup memberikan hiburan. Dalam acara mengambil start di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG), Minggu (07/05).
Disampaikan koordinator acara, M. Erfin Fathoni, bahwa acara ini murni gagasan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. “Amanah Mas Bup (Bupati red), harus melibatkan peserta kebutuhan khusus dan melibatkan unsur budaya,” ungkapnya.
Lomba lari kategori difabel memang belum pernah digelar di Kabupaten Kediri. “Sebelumnya belum pernah ada, namun jumlah peserta kurang lebih 105 orang, kita bagi dua kategori, 2K dan 400 meter,” jelas Kepala BPKAD Pemerintah Kabupaten Kediri.
Untuk kategori 2K adalah tuna rungu dan tuna daksa yang memang bisa berlari tanpa menggunakan alat. Untuk tuna netra terdapat pendamping. Untuk jarak 400 meter untuk tuna daksa menggunakan alat kursi roda diikuti kurang lebih ada 25 orang.
“Mereka sangat semangat, peserta difabel hingga sampai finish. Karena semangatnya sangat luar biasa, pesan Mas Bup, tahun depan akan kembali digelar.
Lalu untuk peserta umum, sejumlah pejabat turut menjadi peserta. Terlihat Sekda Kota Malang, Sekda Kota Blitar, pimpinan Bank Jatim Pusat hingga peserta dari luar Jawa.
“Kita memang mengundang, karena beliau-beliau juga sangat konsen dan turut berlari dalam 10K. Alhamdulillah acara berlangsung sukses, memang mengusung konsep Kediri Berbudaya karena ingin promosikan daerah kita ke seluruh Indonesia,” terangnya.
jurnalis : Kintan Kinari Astuti editor : Nanang Priyo Basuki