foto : Riza Husna Silfiyya

Gelar Donor Hidup Kali Ketiga, Dinoos Cafe Tawarkan Gaya Hidup Sehat

Bagikan Berita :

KEDIRI – Donor darah tak lagi identik dengan rumah sakit atau tempat resmi. Seperti digelar di Dinoos Cafe, sebuah tempat nongkrong kekinian di Kediri. Berada di Jalan Raya Desa Gempolan Kecamatan Gurah.

Berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan menjadi sesuatu yang menarik dan dekat dengan kehidupan generasi muda. Bersama PMI, cafe ini telah menggelar kegiatan donor darah rutin yang kini memasuki edisi ketiga.

Owner Dinoos Cafe, Junita, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari kepeduliannya terhadap isu kesehatan dan sosial.

“Awalnya saya berpikir ingin mengadakan cek kesehatan, tapi karena layanan seperti itu sudah tersedia di puskesmas, saya memilih kegiatan donor darah yang juga sangat dibutuhkan masyarakat,” ujarnya, disela kegiatan, kemarin.

Menurut Junita, kegiatan sosial seperti ini masih jarang dilakukan oleh pengusaha cafe di Kediri.

“Mungkin karena dianggap memakan tempat atau tidak menguntungkan secara bisnis. Tapi saya melihat ini sebagai peluang untuk berkontribusi secara sosial,” tambahnya.

Dinoos Cafe membuktikan bahwa kegiatan seperti ini bisa berjalan sukses. Pada acara perdana, mereka berhasil mengumpulkan 48 kantong darah. Tentunya ini jumlah yang sangat menggembirakan untuk sebuah kegiatan perdana. Kegiatan kedua sempat menurun menjadi 24 kantong, dan kini di gelaran ketiga, mereka kembali menunjukkan konsistensi dan semangat yang sama.

Yang menarik, kegiatan ini sepenuhnya gratis. Tidak ada pungutan biaya bagi peserta. Pendonor juga mendapatkan snack dari PMI dan makanan tambahan dari pihak cafe.

“Kami menyambut semua pendonor dengan baik, baik yang mendaftar secara online maupun datang langsung. Kami juga memasang banner agar warga sekitar café tahu dan bisa ikut berpartisipasi,” jelas Junita.

Salah satu pendonor, Monic, mengaku merasa lebih nyaman melakukan donor di cafe.

“Suasananya santai, dekat dari rumah, dan cocok buat anak muda. Tempat yang estetik seperti ini bikin orang nggak takut untuk donor,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa awalnya ia juga takut dan sempat gagal donor karena gugup, tapi kini merasa tubuhnya lebih segar dan sehat setelah rutin mendonor.

Yongki, petugas dari PMI, mengapresiasi inisiatif dari Dinoos Cafe. Menurutnya, cafe ini menyediakan semua fasilitas dan bahkan melibatkan seluruh staf termasuk owner-nya sebagai pendonor.

“Ini kegiatan rutin tiga bulanan. Rata-rata yang datang 30–40 orang. Walau tidak semua bisa donor karena faktor kesehatan, seperti tekanan darah atau kadar hemoglobin yang tidak stabil, ini hal yang wajar,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa donor darah kini bukan hanya bentuk kepedulian, tapi juga bagian dari gaya hidup sehat.

“Kalau donor darah itu berbahaya, kegiatan ini pasti sudah dihentikan sejak dulu. Justru donor darah terbukti menyehatkan dan bisa menyelamatkan nyawa orang lain.”

Dengan semangat sosial yang tinggi dan pendekatan yang dekat dengan gaya hidup generasi muda, Dinoos Cafe tidak hanya menjadi tempat nongkrong favorit, tetapi juga ruang inspirasi bagi aksi kemanusiaan. Dari Kediri, mereka membuktikan bahwa kebaikan bisa dimulai dari mana saja, bahkan dari secangkir kopi.

jurnalis : Riza Husna Silfiyya

 

Bagikan Berita :