KEDIRI – Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Kediri bakal terasa lebih hidup tahun ini. Pasalnya, Festival Omah Sawah siap digelar dengan ragam acara penuh warna, mulai 17 hingga 24 Agustus 2025, di Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren.
Festival ini akan menghadirkan perpaduan menarik antara lomba tradisional, pertunjukan seni, hingga hiburan rakyat. Seluruh elemen masyarakat Kota Kediri diajak berkolaborasi turut ambil bagian, menjadikan acara ini sebagai panggung kebersamaan dan keceriaan.
Ketua Panitia Festival, Duchang Prakasa, menegaskan bahwa kegiatan ini digagas secara mandiri oleh perwakilan elemen masyarakat, tanpa sokongan sponsor dari pemerintah daerah.
“Kami menggelar ini murni swadaya. Dukungan dari Pemkot hanya kami harapkan sebatas bantuan pengamanan dan ketertiban oleh Satpol PP. Itu pun masih dalam batas kewajaran,” ujarnya.
Festival akan dibuka secara khidmat dengan upacara bendera pada 17 Agustus di kawasan Omah Sawah. Keesokan harinya, masyarakat akan diajak bernostalgia lewat aneka lomba tradisional, seperti balap karung, makan kerupuk, hingga lomba memancing yang diperuntukkan khusus warga Kota Kediri. Pendaftaran lomba bisa langsung dilakukan di lokasi.
Suasana makin meriah pada 22 Agustus, saat komunitas Vespa turun ke jalan untuk menggelar fun race, menyambut Kediri Scooter Festival ke-8. Di hari yang sama, pengunjung juga akan dihibur dengan penampilan seni tradisional jaranan.
Tak berhenti di situ, pada 23 Agustus, giliran panggung hiburan rakyat yang mengambil alih. Acara akan diisi berbagai lomba seru, termasuk lomba joget kreasi yang dijamin mengundang tawa dan semangat kebersamaan.
Puncak acara akan digelar pada 24 Agustus dengan suguhan spektakuler. Ada lomba panjat pinang dengan 10 tiang yang siap ditaklukkan peserta dari berbagai kelurahan. Tak ketinggalan, atraksi jaranan, aksi pecut, tari tradisional, dan penampilan Arlida Putri dengan musik dangdutnya turut menyempurnakan kemeriahan.
“Panjat pinang kami hadirkan karena sekarang sudah jarang ditemui di perayaan Agustusan. Kami ingin semua kelurahan ikut serta mengirim wakilnya,” ujar Duchang.
Festival Omah Sawah sebenarnya bukan hal baru. Ini merupakan agenda tahunan komunitas relawan Suket Teki, namun sebelumnya hanya bersifat internal untuk relawan. Tahun ini menjadi tonggak sejarah baru, karena untuk pertama kalinya festival dibuka untuk umum, memberi kesempatan lebih luas kepada warga Kediri untuk turut serta dan merayakan kemerdekaan bersama.
jurnalis : Anisa Fadila