• Peristiwa
  • Inspirasi
  • Olahraga
  • Tentang Kami
Kamis, 30 November 2023
  • Login
  • Home
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Solusi
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Solusi
No Result
View All Result
kediritangguh.co
No Result
View All Result

Didukung UB, Wujudkan Kota Kediri Peduli Siswa Inklusi Dengan Program Aksesibel

Dinas Pendidikan Kota Kediri

kediritangguh by kediritangguh
21 Oktober 2021
in Peristiwa
Didukung UB, Wujudkan Kota Kediri Peduli Siswa Inklusi Dengan Program Aksesibel

Tim dosen pengajar Universitas Brawijaya bersama Siswanto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri (Kintan Kinari Astuti)

TwitterFacebookWhatsapp

KEDIRI – Program Pendampingan Penyelenggaran Pendidikan Inklusif digelar Dinas Pendidikan Kota Kediri. Bekerjasama dengan Universitas Brawijaya diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan bagi tenaga pengajar. Sebanyak 50 guru tingkat SD dan SMP selama ini bertugas di sekolah berkebutuhan khusus (Inklusif), mampu menerapkan ilmu yang didapat.

Kegiatan ini didukung tim dosen dari Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas MIPA, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M), Fakultas Psikologi, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Fakultas Sospol Universitas Brawijaya.

“Alhamdulilah, Dinas Pendidikan bisa bekerjasama dengan Universitas Brawijaya kaitannya dengan diklat guru SD dan SMP inklusi. Berdiri di Kota Kediri mulai dari tahun 2017, total ada 15 SD dan 5 SMP. Inklusi ini juga sangat dibutuhkan bagi warga Kota Kediri dan sekitarnya. Bahwa program pemerintah tidak boleh mendiskriminasi baik disabilitas maupun normal. Harus mendapatkan pendidikan yang sama, namun ada kriteria biar anak inklusi,” jelas Siswanto dikonfirmasi usai penutupan, Sabtu (16/10) di Aula Dinas Pendidikan.

Kadiknas : Terima Kasih UB

Siswanto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri (Kintan Kinari Astuti)

Bagi yang memiliki IQ 70 ke atas bisa mengikuti inklusi, sedangkan IQ  di bawahnya agar masuk ke Sekolah Luar Biasa (SLB). “Mohon disampaikan kepada masyarakat, jangan memaksakan putra-putrinya yang merasa IQ-nya kurang. Banyak orang tua minta anaknya dimasukkan ke sekolah inklusi padahal seharusnya di SLB. Kemudian jangan muncul anggapan, bahwa Dinas Pendidikan ini mempersulit,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan.

Pada kesempatan tersebut, Siswanto atas nama Pemerintah Kota Kediri menyampaikan terima kasih kepada Universitas Brawijaya telah peduli terhadap dunia pendidikan khususnya di inklusi. “Karena guru inklusi jarang mendapat sentuhan baik dari pemerintah daerah maupun pusat karena salah satunya kendala anggaran terbatas. Ini merupakan bentuk support dari Universitas Brawijaya. Kami berharap tidak berhenti di sini saja, namun ada peningkatan seperti diklat kompetensi,” harap Siswanto.

Salah satu peserta merupakan guru di SDN Sukorame 2 Kota Kediri, Novi Sukmawati merasakan mendapat manfaat secara langsung atas ilmu dan pengalaman diberikan. Melakukan identifikasi, assessment, program individu siswa dan tehnik komunikasi.

“Menambah pengetahuan tentang inklusi, memberikan pengalaman secara langsung untuk para guru pendamping khusus. Dalam mengidentifikasi, assessment dan program individu. Juga cara komunikasi yang efektif dan harapannya Kota Kediri bisa menerima siswa inklusi,” jelas Novi Sukmawati

Menjadi semua peserta pelatih antusias, terangnya, diperkenalkan aplikasi cara pengajaran siswa inklusi. “Kendalanya pengalaman saya, setiap siswa tidak sama ada kadang mood kadang juga tidak mau. Bagaimana cara kita, biar anak tetap mengikuti di kelas meskipun kadang-kadang rewel. Salah satu mengikuti pelatihan ini, diperkenalkan program aplikasi dan ini merupakan inovasi dalam pembelajaran,” imbuhnya.

Tentunya ini sesuai pernyataan disampaikan Ketua Pelaksana Dosen Berkarya Pendampingan Pelatihan Pendidikan Inklusif dan merupakan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, Alies Poetri Lintangsari. “Pelatihan berlangsung kombinasi, memberikan pelatihan kepada guru-guru. Bagaimana menganalisis siswa disabilitas dengan konteks inklusi,” jelasnya.

Selain itu juga ada taktik dalam memberikan informasi kepada siswa. “Bila siswa memiliki hambatan penglihatan, diberikan jalan dan penanda agar bisa sampai bumi. Ini merupakan bentuk instruksi diferensiasi sederhana yang dapat membantu guru dalam menyiapkan media pembelajaran yang lebih aksesibel. Merupakan tekhologi pembelajaran yang aksesibel untuk siswa disabilitas,” ungkap Alies Poetri Lintangsari. (adv)

Jurnalis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki
Tags: Dinas PendidikanPemerintah Kota KediriSekolah Inklusi
TweetShareSend
Previous Post

Diduga Mati Tak Wajar, Resmob Diterjunkan Ungkap Pengendara Motor Meninggal di Kandangan

Next Post

Serunya Gowes Religi Hari Santri Bersama Gus Abu dan Mas Abu

Next Post
Serunya Gowes Religi Hari Santri Bersama Gus Abu dan Mas Abu

Serunya Gowes Religi Hari Santri Bersama Gus Abu dan Mas Abu

Saat Mas Bup ‘Bujuk Siswa SSB’ di Gresik Gabung Persedikab

Saat Mas Bup ‘Bujuk Siswa SSB’ di Gresik Gabung Persedikab

Kapolri

KPK

Berita Berdasar Kategori

  • Inspirasi
  • Lainnya
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Solusi
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Olahraga
  • Tentang Kami

© 2022 Berita Harian Masa Kini - www.kediritangguh.co

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Solusi

© 2022 Berita Harian Masa Kini - www.kediritangguh.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In