KEDIRI – Sesuai prediksi berita sebelumnya, permainan keras dan hujan kartu mewarnai laga Persik Kediri menjamu PSM Makasar di Stadion Brawijaya, Jumat (02/09). Namun kepemimpian wasit Zetman Pangaribuan menjadi sorotan kedua tim, karena dianggap tidak mampu memimpin pertandingan secara profesional.
Sama-sama meraih satu poin, berdasarkan catatan pertandingan dikeluarkan 8 kartu kuning dan dua kartu merah. Kapten PSM Wiljan Pluim dan gelandang Persik Adi Eko terpaksa diusir wasit dari lapangan. Bahkan pelatih Bernardo Tavares usai pertandingan, menyampaikan dihadapan wartawan. Bahwa laga ini dimenangkan tim wasit dan justru merugikan dunia sepak bola Indonesia.
Menghentak sejak menit awal menjadikan tim Juku Eja dibuat tak berkutik dan baru melancarkan serangan setelah menit-menit akhir di babak kedua. Namun catatan khusus disampaikan Asisten Pelatih Persik, Jan Saragih bahwa barisan penyerangnya perlu mendapat pelatihan khusus. “Memang banyak peluang namun kami belum mampu mencetak gol,” ungkapnya.
Lalu dimana pelatih anyar Persik, Divado Alves tidak terlihat mendampingi anak asuhnya di tepi lapangan. Didapat keterangan dari sumber internal Persik, masih terganjal urusan visa bekerja di Indonesia. Meski melalui Media Officer Persik, Haryanto didapat keterangan jika Coach Divado masih harus menyelesaikan administrasi dan dipastikan tampil pada laga berikutnya.