KEDIRI – redaksi kediritangguh.co menerima aduan dari beberapa tenaga pengajar tingkat SMA dan SMK di Kediri, mengaku resah atas keberadaan sejumlah orang mengaku dari LSM dan wartawan. Namun semua itu berujung hanya untuk mendapatkan ‘uang bensin’.
Menyikapi hal ini, sejumlah kepala sekolah enggan memberikan pernyataan dan namun juga tidak mengelak atas terjadinya peristiwa tersebut.
“Memang benar semua guru-guru kami menggeluhkan atas kedatangan teman-teman mengaku dari LSM dan wartawan. Padahal kami juga memiliki hubungan baik selama ini dengan semua pihak,” ungkap salah satu kepala SMA Negeri di Kediri, Senin (05/05).
Ditambahkannya, bahwa kehadiran mereka bisa disebut sangat rutin biasanya di awal bulan. “Tapi ya itu, ada saja alasannya lalu jika kita beri, selang beberapa hari ada mengaku temannya, terus datang menghadap saya. Kami sebenarnya berharap keberadaan pers dan LSM mampu satu frekuensi dengan kami dalam mencerdaskan anak bangsa, menyiapkan generasi lebih baik,” tegasnya.
Sementara kepala sekolah yang lainnya, mengaku telepon genggamnya selalu terusik dengan beragam pesan singkat dan sejumlah telepon dari nomor yang tidak dikenal.
“Bila tidak kami respon, namun dikira kami tidak mampu bekerjasama dengan baik. Namun bila kami respon, ternyata ada semacam ancaman akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Bahkan, bahasa guyonan pun bisa dikutip dijadikan karya berita. Saya berharap mari bekerja secara profesional dan saling menguatkan demi menaikkan kualitas pendidikan di Kediri,” terangnya, minta identitasnya juga dirahasiakan.
Saat disinggung terkait pemberitaan miring kini dialami Kepala SMKN 1 Kota Kediri Edy Suroto, sejumlah kepala sekolah mengaku pernah merasakan hal ini.
“Perlu diketahui, kami ini diberi amanah pimpinan dan para wali murid untuk mendidik serta memberikan ilmu yang cukup demi masa depan anak-anak. Bila kemudian, kami dituduh dan diintimidasi, bagaimana kami bisa bekerja secara maksimal? Cuma herannya saat penerimaan murid baru, semua mendadak berbaik hati kepada kami dengan dalih minta tolong,” imbuhnya.
Terkait aduan semua guru dan dibenarkan para kepala sekolah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kediri, Adi Prayitno berharap. Dukungan semua pihak demi menciptakan suasana dunia pendidikan berkualitas dan memberikan kepercayaan kepada para kepala sekolah.
“Bahwa kami semua bekerja dan selalu bekerja, kami ini mengabdi demi negara melalui dunia pendidikan dalam menyiapkan generasi lebih baik. Bahwa tidak ada kesempurnaan dalam prosesnya, namun semua itu tidak harus dipublikasikan. Karena berdampak citra negatif dunia pendidikan di Kediri,” ungkapnya.
jurnalis : Nanang Priyo Basuki