KEDIRI – Terima aduan warga yang kesulitan mendapatkan pasokan air bersih, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono bergegas menuju ke wilayah Kecamatan Ngancar. Mengetahui penyebab kelangkaan air, bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu menargetkan dalam satu pekan ke depan, rumah warga akan kembali normal mendapatkan air bersih.
Keluhan tentang pasokan air bersih itu disampaikan Ririn Triyani, perwakilan warga Desa / Kecamatan Ngancar yang hadir dalam acara Jumat Ngopi, (24/12) digelar Pendopo Panjalu Jayati. Sudah dua bulan jaringan pipa air bersih milik PDAM ke desanya rusak. Sehingga untuk mendapatkan air bersih warga terpaksa harus membeli dari mobil tangki.
“Per tangki itu sekitar 150 ribu, dan itu cuma pemakaian sekitar satu minggu. Kita ke sini untuk menyampaikan masalah di wilayah kami,” ucap Ririn kepada Mas Dhito. Dia pun langsung menyatakan, setelah acara Jumat Ngopi akan mendatangi lokasi. Bersama pihak PDAM, akhirnya bergegas berangkat menuju lokasi berada di Lereng Gunung Kelud.
Setelah mengecek peta jalur pipa, Mas Dhito langsung menuju ke Desa Sugih Waras yang menjadi lokasi sumber air PDAM. Setiba di sana, baru diketahui ada tiga desa yakni Ngancar, Sugih Waras dan Sempu yang terdampak kerusakan pipa PDAM. Berdasarkan informasi warga, kerusakan disebabkan, jaringan pipa yang tertimbun longsor. “Kita akan carikan solusi, secepatnya supaya bisa ditindaklanjuti,” kata Mas Dhito sambil blusukan sejumlah rumah warga.
Mas Dhito pun mengecek sejumlah kamar mandi milik warga setelah sebelumnya minta ijin kepada pemilik rumah. Setelah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Mas Dhito meminta secepatnya dikirimkan alat berat untuk mengangkat material longsoran yang menimbun pipa air. “Kita targetkan Sabtu hingga Senin ini alat beratnya sudah datang, dan tidak sampai seminggu air sudah lancar,” tandasnya. (adv)