KEDIRI – Pondok pesantren dikenal sebagai salah satu tempat yang mengajarkan ilmu agama kepada para santrinya. Namun ternyata, lebih jauh dari itu banyak hal yang diajarkan di dalam pondok pesantren dan hal tersebut tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas. Itu sebabnya, Bioskop Online menayangkan sebuah film dokumenter karya Shalahuddin Siregar.
Tak cuma menayangkan film tersebut, Bioskop Online juga mengadakan roadshow ke beberapa kota di Jawa Timur untuk membawa film Pesantren bertemu dengan lebih banyak penonton. Kediri menjadi salah satu tujuan roadshow ini setelah diselenggarakan di Surabaya dan Malang.
Acara ini berupa penayangan spesial film Pesantren dan diskusi film dengan narasumber Muhammad Ivan Pratama selaku Head Of Content Bioskop Online dan Ust. Diding sebagai salah satu pemain di Film Pesantren.
Roadshow ini diadakan di dua lokasi berbeda. Pemutaran pertama dilakukan di SMK YP 17, Pare, kemudian dilanjutkan dengan pemutaran kedua di Excowork Coworking Space Pare, Rabu (21/06). Dihadiri oleh berbagai latar belakang penonton, mulai dari santri pondok pesantren, Siswa-siswi SMK YP 17 Pare, Komunitas film Kediri, Asosiasi Pesantren Indonesia Kediri, Komunitas anak muda hingga Komunitas non film.
Mengusung tema “Belajar di Pesantren” roadshow ini diharap bisa menjadi bahan pembelajaran dan inspirasi positif tentang toleransi beragama dan ajaran-ajaran positif lain di dalam pesantren. Pasalnya, Kediri dikenal sebagai salah satu Kota Santri di Jawa Timur. Salah satu yang membuat Kediri mendapatkan julukan tersebut, karena adanya Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, yang telah berdiri sejak 1910 dan kini telah memiliki sejumlah cabang, salah satunya berada di Desa Pagung Kecamatan Semen.
“Bioskop Online berharap roadshow ini bisa mempertemukan film Pesantren dengan penonton yang lebih luas, dan setelahnya bisa membuka ruang diskusi dan berbincang, khususnya di kalangan teman-teman santri di Kediri. Selain memang filmnya yang sangat menginspirasi, film ini sudah banyak ditunggu. Karena pencapaiannya yang luar biasa, salah satunya masuk ke International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019, yang merupakan festival dokumenter paling bergengsi dan terbesar di dunia,” ungkap Muhammad Ivan Pratama selaku Head Of Content Bioskop Online.
Film Pesantren sendiri adalah sebuah dokumenter karya sutradara Shalahuddin Siregar yang menyoroti kehidupan di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon. Lewat film ini, penonton bisa mendapat sudut pandang baru tentang kehidupan di dalam pondok pesantren.
Tak cuma belajar mengaji dan ilmu agama saja, namun santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon juga diajarkan tentang bagaimana cara berpikir kritis dan berkesenian seperti yang dipelajari oleh para pelajar lainnya.
Hal lain yang juga bisa dipetik dari film ini adalah pemahaman tentang kesetaraan gender, lantaran pondok pesantren ini memiliki pemimpin seorang perempuan bernama Hj. Masriyah Amva.
Penggambaran bahwa laki-laki juga bisa menjadi orang yang penuh perasaan, atau perempuan mampu menjadi pemimpin dan pengejar mimpi yang tangguh, membuat film ini berhasil menampilkan kehidupan di dalam pesantren dari sudut pandang berbeda.
Saat ini, film Pesantren tayang terbatas di Bioskop Online hingga 30 Juni 2023 mendatang. Penonton bisa membeli tiket film Pesantren seharga Rp 15.000,-. Bagi penonton di Kediri bisa mendapatkan potongan harga sebesar Rp 5.000,- dengan menggunakan kode promo PESANTRENKDR.
Dengan membeli tiket film Pesantren, penonton juga ikut berbagi, karena sebagian dari setiap pembelian tiket akan di donasikan ke Rumah Zakat. Donasi akan disalurkan dalam rangka membantu pesantren dan santri di desa berdaya binaan Rumah Zakat. Selain itu, donasi juga bisa dilakukan secara langsung melalui bit.ly/pesantrendonasi.
Dapatkan tiket nonton nya melalui situs www.bioskoponline.com dan melalui aplikasi Bioskop Online, yang dapat diunduh lewat Google Play Store dan App Store.
Editor : Nanang Priyo Basuki