KEDIRI – Saat sejumlah Persikmania meluapkan emosi mendalam atas rentetan pertandingan hingga laga keempat dalam lanjutan BRI Liga 1 PSSI, Persik Kediri tak kunjung menang. Nama Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri yang selama ini dikenal gila bola bahkan telah menyiapkan anggaran besar demi bangkitnya Persedikab. Kini menjadi bahan perbincangan andai menguasai saham tim Macan Putih.
“Saya hadiri untuk mengikuti konser Djajati Music Festival Persik Kediri. Alhamdulillah semakin berangsur menghilangnya Covid-19, semakin bermunculan sejumlah event-event besar di Kediri,” ungkapnya saat launching tim Persik Kediri saat itu. Dimana hadir didampingi Mbak Cicha, sapaan akrab istrinya, yang rupanya diketahui juga hobi nonton sepak bola selain konser musik.
“Mas Dhito berkawan baik dengan Arthur Irawan, bahkan dalam setiap kesempatan pernah bertemu. Rasanya tidak salah jika kemudian beliau kita dorong menyatukan Kediri dengan menggabungkan Persedikab dan Persik. Semua ini demi mengharumkan nama Kediri di pentas sepak bola,” ucap Supriyo, salah satu Persikmania.
Lihat saja Persedikab, meski musim lalu tidak lolos Liga 2 PSSI, namun keyakinan dan kecintaan sosok orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini tidak surut. Bahkan besaran anggaran untuk musim ini justru bertambah dan kini tinggal menunggu persetujuan DPRD Kabupaten Kediri.
“Pasangan Gila Bola”
“Mas Dhito beli saham Persik? Wah tentu momen teapt menyatukan Kediri. Kami jelas mendukung, jika beliau berkeinginan membeli saham Persik. Saya yakin beliau punya uang dan bahkan mampu mengembalikan kejayaan Persik Kediri,” ucap Sintya Eni, salah satu Persikmania ditemui usai pertandingan Jumat sore.
Nama Mas Dhito pun kini menjadi bahan perbincangan hangat. Apalagi mulai tahun depan, bukan hanya membangun stadion standar internasional berada satu lokasi dengan Bandara Dhoho. Namun juga membangun hotel berbintang dan rumah sakit berada di barat Sungai Brantas.