KEDIRI – Sejumlah warga Desa Pojok Kecamatan Wates menggelar aksi dengan memasang spanduk berisikan penolakan atas kepulangan Riyanto (35), Jumat (25/03). Dia yang tega membunuh tiga orang dan melukai tujuh lainnya dengan sebilah parang. Disampaikan Kades Pojok, Darwanto saat dikonfirmasi. Bahwa warganya mengaku takut dan trauma atas kejadian tersebut dan menolak jika dia dipulangkan.
Rupanya diketahui bahwa terjadi kesalahpahaman diantara warga. Bahwa kejadian sebenarnya, pihak Polres Kediri telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri terkait pemulangan Riyanto dari RS Jiwa Menur Surabaya ke tempat penampungan (shelter) milik Dinas Sosial berada di Unit Grogol. Disampaikan Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho melalui Kasat Reskrim AKP Rizkika Atmadha Putra, pihaknya langsung turun ke desa dan memberikan pemahaman kepada perwakilan warga.
Aksi Warga Desa Pojok

“Terjadi miss komunikasi di antara warga. Kabar yang mereka terima, saudara Riyanto akan dibawa pulang ke rumahnya. Bahwa sebenarnya tim penyidik kami menyampaikan kepada pihak pemerintah desa terkait pemulangan dari rumah sakit jiwa. Sebelumnya kami telah berkoordinasi dengan pihak pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial. Karena ini menyangkut biaya pengobatan dan pendampingan selama di shelter,” terang AKP Rizkika.
Kasat Reskrim menegaskan, bahwa tidak ada rencana Riyanto dipulangkan ke rumah. Bahwa rencana Senin besok akan dilakukan penjemputan bersama dengan didampingi pihak keluarga dan Dinas Sosial. “Namun justru kabar beredar di warga masyarakat, akan dipulangkan. Bahwa kondisi sementara dia memang mengalami gangguan kejiawan dan surat dari pihak rumah sakit jiwa dikeluarkan Senin besok,” terangnya usai pertemuan dengan warga.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki