KEDIRI – Di tengah semangat kemerdekaan yang membara, ribuan pemuda Kota Kediri kembali menorehkan sejarah. Sabtu pagi (16/8), kota ini diselimuti nuansa merah putih kala mereka menggelar kirab bendera raksasa berukuran 40 x 60 meter. Dari depan Balai Kota Kediri hingga ke puncak Gunung Klotok, langkah-langkah penuh semangat menyusuri jalanan dengan satu misi: mengibarkan cinta untuk Indonesia.
Tradisi ini bukan sekadar seremonial tahunan. Ia adalah gema nasionalisme yang lahir dari rahim para pemuda, terhimpun dalam semangat kebangsaan KNPI Kota Kediri. Sebuah wujud nyata cinta tanah air yang tidak lekang oleh zaman.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menyampaikan bahwa kirab ini merupakan simbol kuat semangat generasi muda dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa.
“Ini bukan sekadar tradisi, melainkan pancaran rasa cinta dari anak-anak muda Kediri. Semuanya digerakkan oleh semangat mereka, terbuka untuk semua kalangan,” tutur Vinanda, bangga.
Bendera raksasa ini telah menjadi ikon kebanggaan warga. Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Zachrie Ahmad, menegaskan bahwa pemerintah hanya berperan sebagai pendamping. Semua ide dan tenaga berasal dari pemuda itu sendiri.
“Kirab ini telah mengakar menjadi budaya setiap 16 Agustus. Pemerintah hanya memfasilitasi. Inisiatif dan energi datang dari para pemuda,” katanya.
Lebih dari seribu peserta terlibat—dari pelajar, karang taruna, pecinta alam, hingga komunitas seni dan olahraga. Dukungan penuh dari TNI dan Polri mengiringi jalannya kirab agar berlangsung aman dan tertib.
Secara teknis, bendera dibawa dalam delapan bagian terpisah, kemudian dirakit dan dikibarkan bersama di puncak Gunung Klotok. Pukul 07.00 WIB, masyarakat sudah bisa menyaksikan merah putih berkibar anggun, menjadi saksi semangat pemuda yang tak pernah padam.
Ketua Hikapala, Anis Yuniati, menambahkan bahwa penjagaan bendera dilakukan secara bergilir oleh para pecinta alam selama tujuh hari penuh. “Kami pasang dini hari, dan sejak pagi masyarakat sudah bisa menyaksikan kebanggaan kita ini,” ujarnya.
Kirab bendera raksasa ini bukan sekadar pertunjukan visual, tapi simbol perjuangan generasi muda Kediri dalam menjaga warisan, membumikan nasionalisme, dan menunjukkan bahwa cinta tanah air bisa diwujudkan dengan langkah nyata—setapak demi setapak menuju puncak.
jurnalis : Anisa Fadila