KEDIRI – Laga lanjutan Group J Liga 4 Putaran Nasional, antara Inter Kediri melawan Pesik Kuningan. Digelar di Stadion Brawijaya Kediri, pada Kamis (24/04) berakhir dengan skor 1-1. Laga sempat diwarnai kontroversial terkait kepemimpinan wasit Umar dari Surakarta. Atas dikeluarkannya kartu merah di menit 34, kepada pemain Inter Kediri, Raihan Dafa.
Pelatih Inter Kediri, Budiardjo Thalib, mengungkapkan rasa frustrasinya atas kepemimpinan wasit. Menurutnya, kartu merah itu seharusnya tidak perlu diberikan kepada anak asuhnya.
“Alhamdulillah kita masih dapat poin satu ya. Tapi saya melihat, terlalu cepat kita mendapatkan kartu merah yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Kepemimpinan wasit sore ini tidak bagus, dan saya melihat banyak kejanggalan dalam setiap duel yang cenderung menguntungkan lawan,” ungkapnya usai pertandingan.
Bermain dengan sepuluh orang tidak menghalangi kekuatan Inter Kediri unggul lebih dulu melalui gol Ahmad Dedi di menit ke-41. Namun keunggulan tersebut tak bertahan lama, tim lawan mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Pesik Kuningan berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-60 lewat gol Ahmad Irvan Zakaria.
Meskipun menciptakan sejumlah peluang, Pesik Kuningan gagal membalikkan keadaan hingga peluit panjang dibunyikan. Pelatih Pesik Kuningan, Boy Jati Asmara, mengapresiasi kerja keras timnya namun tidak menutupi rasa kecewanya atas hasil akhir.
“Setelah Inter bermain dengan sepuluh pemain, kita sudah coba menekan dan menciptakan peluang, tapi finishing masih jadi PR besar. Saya tetap apresiasi perjuangan anak-anak di lapangan,” ujarnya.
Jurnalis: Anisa Fadila