KEDIRI – Curhatan keluarga kurang mampu di Kota Kediri mencuat di media sosial, mengaku sang adik tak kunjung menerima bantuan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) bersekolah di SMAN 3 Kota Kediri. Melalui akun @Arziki Dhefin menceritakan, bahwa penerima PIP justru dari keluarga mampu sedangkan adiknya tak pernah menerima.
Bima, selaku pemilik akun saat dikonfirmasi Kamis(17/10), merupakan kakak ipar dari HW, seorang siswa kini duduk kelas 3 SMA. Mengaku kecewa terhadap Program PIP yang tak kunjung diterima oleh adiknya, meski mengaku telah berulang kali mengajukan. HW tinggal bersama ayahnya, Basori (63) yang sudah lansia dan tak lagi bekerja.
“Bapak sudah tidak berpenghasilan, ibu sudah pisah rumah. Kami sudah berusaha mengajukan bantuan sejak adik masuk SMA. Sebelumnya, hanya sekali saat SD kelas 6 kami mendapat bantuan. SMP tidak dapat, dan di SMA kami berupaya mendaftar ke kelurahan hingga dinas sosial, tapi hasilnya nihil,” ungkap Bima.
Saat dicek berdasarkan data kependudkukan, Basori memang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan menerima bantuan beras serta BPNT daerah.
Terkait hal ini, melalui Jarmi selaku Bidang Kesiswaan di SMAN 3 Kota Kediri, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, menyampaikan. Bahwa pihak sekolah justru telah berupaya mengingatkan siswa tersebut untuk segera mendaftar bantuan PIP. Namun dari data, ternyata memang HW tidak mendaftar lewat link yang telah dibagikan.
“Kami sudah mengumumkan sejak 9 Agustus untuk pengajuan. Hampir setiap hari kami ingatkan. Baik yang sudah pernah menerima, yang belum pernah kami suruh daftar,” ujar Jarmi.
Ia menambahkan, banyak protes serupa yang diterima dari orang tua murid terkait bantuan ini. Padahal pihaknya juga berkeinginan agar seluruh siswa yang terdaftar DTKS bisa mendapatkan hak yang sama.
“Wewenang terkait siapa yang mendapatkan PIP bukan dari pihak sekolah namun Dinas Sosial. Kami hanya bisa membantu mengarahkan” jelasnya.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan editor : Nanang Priyo Basuki