KEDIRI – Memasuki Bulan Kemerdekaan, penjual bendera Merah Putih mulai bermunculan di sejumlah jalan protokol. Salah satunya terlihat di Jalan Soekarno Hatta, terdapat lima penjual berderet berharap dagangannya laku. Mereka pun diketahui merupakan warga Garut Jawa Barat, rupanya setiap tahun datang ke Kediri hanya untuk berjualan bendera.
“Saya asalnya dari Garut dan sudah berjualan di Kediri ini sebanyak 17 kali, momennya pas Agustusan saja jual bendera,” tutur Giat, salah satu penjual bendera
Dia pun membenarkan bahwa hanya anak buah dan hanya bertugas berjualan, seperti juga temannya berdagang hingga ke Aceh.
“Kita ini hanya pegawai dan biasanya dikirim ke berbagai daerah. Bahkan ada yang dikirim ke Aceh untuk jualan bendera. Bos saya asalnya dari Bandung Jawa Barat,” ucap Dadang, penjual bendera lainnya.
Dari keterangan Dadang dan Giat, diketahui bahwa penjualan bendera kian tahun terus menurun. Tidak seperti sebelum Covid, sebelum memasuki Bulan Agustus sudah laku terjual.
“Tahun ini sepi, biasanya sebelum agustus tanggal 27 Juli saja sudah ramai yang beli. Sekarang malah sepi tidak seperti tahun kemarin,” jelas Dadang
Lalu bagaimana dengan nasib pedagang bendera berjualan di toko? Salah satu karyawan toko Amanda berada di Ngasem, menyebut penjualan bendera tahun ini juga cenderung menurun. Padahal, dia mengklaim bahwa bendera yang dijual di tokonya jauh lebih bagus kualitasnya daripada dijual di pinggir jalan
“Kalau kita di toko ini juga penjualan cukup menurun. Biasanya sebelum masuk agustus sudah ramai. Kalau bicara kualitas kira bisa diadu dan saya yakin bagus bendera kita. Karena pembuatannya dikonveksi di Kediri. Ini warnanya tidak mudah pudar dan sobek,” jelasnya
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki