KEDIRI – Memasuki hari kesembilan Operasi Patuh Semeru 2024, Satlantas Polres Kediri Kota telah menindak 4.116 pelanggaran. Meski pihak Korps Bhayangkara telah melakukan sosialisasi ke sekolah dan kampanye tertib berlalu lintas. Namun berdasarkan data, jumlah pelanggar di usia pelajar atau bawah umur masi mendominasi.
Hal tersebut disampaikan Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Andhini Puspa Nugraha melalui KBO Satlantas, Iptu Cahyo Widodo, dikonfirmasi Rabu (24/07).
“Penindakan incar atau elektronik sejumlah 142. Tilang manual sebanyak 677, sedangkan teguran presisi sejumlah 3.297,” terangnya.
Cukup menonjol usia pelanggar di bawah umur terdapat 276 kasus selama sembilan hari. Untuk secara umum, pelanggaran terbanyak tidak memakai helm standar mencapai 330 kasus.
“Sementara pelanggaran rambu lampu lalu lintas 175, kendaraan tidak sesuai spek sebanyak 30 dan tidak menggunakan safety belt ada 8,” tutur KBO Lantas.
Hunting System

Iptu Cahyo menambahkan, jika dalam operasi patuh ini pihaknya tidak melakukan operasi secara statis. Namun melakukan hunting system atau patroli berpotensi terjadinya kecelakaan atau pelanggaran berlalu lintas.
“Jalur rawan pelanggaran rata-rata di jalur trouble spot atau black spot seperti di jalan Kediri – Nganjuk, Jalan Diponegoro dan Jalan Hayam Wuruk. Sementara anak di bawah umur, di seputaran lokasi sekolah mulai dari Jalan Penanggungan,” jelasnya.
Jurnalis : Sigit Cahya Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki