KEDIRI – Festival Tari Tradisional Kota Kediri digelar Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Senin (19/6) bertempat di Kawasan Goa Selomangleng. Festival diselenggarakan selama dua hari, dibuka Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar.
Lomba ini terbagi tingkat pelajar SD dan SMP, dimana tingkat SD digelar hari ini dan tingkat SMP pada tanggal 20 Juni. Peserta yang mengikuti sebanyak 28 grup, terdiri dari 16 grup tingkat SD dan 12 grup tingkat SMP.
“Saya merasa senang atas diselenggarakannya acara ini. Tampak sekali adik-adik peserta semangat dan antusias mengikuti festival tari tradisional. Totalitas sekali dari pagi adik-adik sudah dandan agar nanti performnya indah,” ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Bunda Fey mengapresiasi kegiatan ini. Sebab bisa menjadi wadah untuk menyalurkan bakat anak-anak. Khususnya anak-anak yang memiliki bakat di bidang seni tari. Bila memiliki ketertatikan di bidang seni tari maka harus ditekuni agar suatu hari bisa bermanfaat. “Anak-anak yang bisa menari atau berbau-bau keindahan tubuh memang saya melihat mereka memiliki talenta luar biasa. Keluwesan seseorang tidak bisa dipelajari. Hal ini harus ditekuni karena suatu hari pasti bermanfaat dan bisa menjadi maestro tari,” ungkapnya.
Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini berpesan agar anak-anak yang mengikuti kegiatan ini menampilkan tarian terbaiknya. Talenta yang dimiliki anak-anak ini sungguh luar biasa. Nanti dewan juri akan menilai untuk menentukan pemenangnya. “Menang kalah adalah hal biasa. Adik-adik bisa sampai di tempat ini adalah kemenangan yang sesungguhnya. Selamat berlomba,” pesannya.
Dalam Festival Tari Tradisional ini menghadirkan tiga juri yang kompeten di bidang seni tari. Yakni Dedi Setya, Winarto, dan Retno. Turut hadir, Kepala Disbudpora Zachri Ahmad, Anggota Pokja II PKK Kota Kediri, dan tamu undangan lainnya.
jurnalis : Kintan Kinari Astuti editor : Nanang Priyo Basuki