foto : Anisa Fadila

46 Koperasi Merah Putih Kota Kediri Resmi Berdiri, Prabowo : Sejahterakan Masyarakat, Bukan Ketua Untung Duluan

KEDIRI – Sebanyak 46 ketua koperasi dari Kota Kediri bersama para kepala kelurahan dan Ketua LPMK mengikuti peresmian 80 ribu Koperasi Merah Putih (KMP) secara daring dari Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Senin (21/7). Acara nasional ini dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang hadir dari Klaten, Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kehadiran Koperasi Merah Putih bukan sekadar simbol, melainkan sarana riil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Bukan Ketua Untung Duluan,” ujarnya.

Menyindir praktik lama yang kerap terjadi pada koperasi. Presiden menekankan bahwa koperasi harus fokus pada pengembangan potensi lokal dan memenuhi kebutuhan warga.

Pesan serupa disampaikan Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, yang akrab disapa Mbak Wali. Ia mengingatkan agar setiap koperasi menggali potensi asli daerah masing-masing, tanpa memaksakan bidang usaha yang tidak sesuai. “Kalau daerahnya unggul di pertanian, ya itu yang harus dikembangkan. Semua produk yang dijual harus berkualitas dan mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Tenaga Kerja (Dinkop UMTK) Kota Kediri, H. Bambang Priambodo, menyatakan bahwa seluruh koperasi di Kota Kediri telah terbentuk sesuai jadwal. Bahkan, status badan hukum semua koperasi sudah rampung sejak 14 Juli lalu, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional ke-78.

“Masih ada beberapa koperasi yang menunggu verifikasi teknis, tapi secara kelembagaan semuanya sudah siap,” ungkap Bambang. Saat ini, Pemkot Kediri tinggal menunggu regulasi teknis berupa Peraturan Menteri Keuangan yang akan menjadi acuan pelaksanaan program.

Ia juga menegaskan bahwa koperasi tidak harus seragam dalam jenis usahanya. “Koperasi bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masing-masing wilayah. Ada yang fokus pada sembako, LPG, atau bahkan layanan kesehatan seperti klinik,” jelasnya.

Melihat karakteristik Kota Kediri sebagai kota industri dan perdagangan, Bambang menilai sektor perdagangan menjadi peluang paling menjanjikan. Penyediaan kebutuhan pokok seperti sembako diprediksi menjadi lini usaha yang potensial bagi koperasi di wilayah ini.

jurnalis : Anisa Fadila