KEDIRI – Udara pagi di Mapolres Kediri Kota terasa berbeda. Suara lantunan ayat suci dan petuah dakwah menggema dari para santri yang berkumpul, bukan sekadar untuk berlomba, tapi untuk menyeru kedamaian. Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, PCNU Kota Kediri bersama Polres Kediri Kota menggelar ajang yang unik dan sarat makna — Lomba Dai Kamtibmas bertema “Peran Santri dalam Menjaga Kamtibmas.”
Ketua PCNU Kota Kediri, K.H. Abu Bakar Abdul Jalil atau akrab disapa Gus Ab bersama Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Ibrahim Saputra menyampaikan pesan mendalam, terkait simbol sinergi antara pesantren dan aparat keamanan.
“Alhamdulillah, puluhan santri dari berbagai pondok di wilayah hukum Polres Kediri Kota ikut berpartisipasi. Ini bentuk nyata bahwa santri siap menjaga keamanan dengan hati dan akhlak,” tutur Gus Ab.
Lomba yang digelar di Mapolres Kediri Kota ini diikuti 54 santri dari 23 pondok pesantren, terbagi dalam tiga kategori: SD, SMP, dan SMA. Di bawah bimbingan Kasat Binmas Iptu Cahyo Widodo, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembentukan karakter santri yang peduli pada keamanan masyarakat.
“Kami ingin para santri menjadi mitra Polri dalam menjaga kondusivitas, baik di pondok, lingkungan rumah, maupun masyarakat luas,” tutur Iptu Cahyo mewakili Kapolres Kediri Kota.
Penilaian dilakukan secara objektif dengan empat aspek utama: akhlak dan penampilan (30%), ketepatan waktu (10%), kesesuaian materi (50%), dan referensi (10%). Enam dewan juri hadir, terdiri dari perwakilan PCNU, MUI, dan Kementerian Agama Kota Kediri.
Salah satu juri, Dr. H. Masroni Nasir, M.Pd. dari MUI Kota Kediri, menilai kegiatan ini sebagai langkah cerdas dan menyentuh.
“Ini lebih dari sekadar lomba. Santri tidak hanya berdakwah tentang kebaikan, tapi juga tentang pentingnya keamanan dan ketertiban. Dakwah seperti ini sering lebih mengena dibanding pendekatan formal,” ucapnya.
Beliau juga mengapresiasi performa para peserta yang tampil dengan kefasihan dan keyakinan tinggi.
“Public speaking mereka luar biasa. Mereka mampu mengaitkan ayat Al-Qur’an dan hadis dengan konteks kehidupan masyarakat secara luwes,” tambahnya dengan bangga.
Santri: Dai Kamtibmas, Penjaga Damai
Lebih dari sekadar gelar juara, para peserta diharapkan menjadi “Dai Kamtibmas” — penyampai pesan kedamaian yang berkeliling menebarkan nilai keamanan dan ketertiban lewat dakwah.
“Kami berharap para santri bisa menjadi pelopor perdamaian dan ikut menjaga suasana Kediri tetap aman dan kondusif,” pungkas Iptu Cahyo Widodo.
Lomba ini bukan hanya selebrasi Hari Santri, tapi juga perwujudan harmoni antara spiritualitas dan stabilitas sosial. Di tangan para santri, pesan-pesan damai bukan hanya disampaikan lewat kata, tapi juga melalui teladan dan tindakan nyata.
Kediri sore itu ditutup dengan tepuk tangan dan lantunan doa. Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, para santri membuktikan bahwa menjaga Kamtibmas bukan semata tugas aparat, tapi juga panggilan iman — menjaga negeri dengan cahaya ilmu dan ketenangan hati.
Juara 1,2 dan 3 lomba Dai Kamtibmas katagori SD :
1. Fikri Al Hadzir (Ponpes Al Mahrusyah)
2. M. Abbyan Ziyyan Dzihny (Ponpes Hidayatul Mubtadiin)
3. Latifa Greiselda Mina (Ponpes Kedunglo)Juara 1,2 dan 3 Lomba Dai Kamtibmas katagori SMP :
1. Qurrota A’yunina (Ponpes PPTQ Lirboyo)
2. Muhyi Uzlah (Ponpes Al Mahrusyah)
3. Haykal Azyumardi Ashraff (Ponpes H.M. Antara)Juara lomba Dai Kamtibmas katagori SMA :
1. Arraina Dina Nabila (Ponpes PPTQ Lirboyo)
2. Nafiza Hanunazahra Perwira (Ponpes Al Husna)
3. Rafa Putra Arya Pratama (Ponpes Queen Al Falah)Juara Harapan lomba Dai Kamtibmas katagori SMA :
1. Muhammad Hafiz (Ponpes Al Islahiyah)
2. M. Ridwan Rengga Al Rifa’i (Ponpes Al Ishlahiyah)
3. Safana Adinia (Ponpes Queen Al Falah)

 
                    







