Wujudkan Pemerintahan Bersih dan Berintegritas, Mbak Wali Ajak ASN Bangun Budaya Kerja yang Profesional dan Bermartabat

Bagikan Berita :

KEDIRI – Semangat memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan berintegritas menggema di Balai Kota Kediri, Selasa (14/10). Dalam kegiatan pembinaan pejabat struktural tersebut, Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, atau yang akrab disapa Mbak Wali, menegaskan komitmennya untuk membangun birokrasi yang bukan hanya cerdas dan cepat, tapi juga bersih dan berjiwa pelayanan.

Di hadapan para pejabat struktural, Mbak Wali menyampaikan apresiasinya atas kemampuan aparatur menyesuaikan diri pasca-rotasi jabatan. Menurutnya, rotasi bukan sekadar pergeseran posisi, melainkan bagian dari penyegaran organisasi agar roda pemerintahan tetap lincah dan adaptif.

“Rotasi jabatan itu bukan hanya pergantian kursi. Ini tentang menemukan semangat baru, cara baru, dan solusi baru menghadapi tantangan birokrasi,” ujarnya penuh semangat.

Ia berharap proses adaptasi berlangsung cepat, agar pejabat dapat segera bekerja optimal dan memberikan pelayanan publik terbaik. Program yang belum berjalan, katanya, harus segera ditindaklanjuti—namun dengan kesadaran penuh bahwa keberhasilan bukan diukur dari tuntasnya laporan, melainkan dari manfaat nyata yang dirasakan masyarakat.

“Jangan hanya menggugurkan kewajiban. Pastikan setiap program memberi hasil yang benar-benar berdampak,” tegasnya.

Lebih jauh, Mbak Wali juga mengingatkan pentingnya menjaga citra Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai wajah pemerintah. Ia menekankan agar para pejabat hidup sederhana, menjauhi gaya hidup hedon yang dapat menimbulkan persepsi negatif.

“ASN itu cerminan pemerintah. Masyarakat menilai pemerintah dari sikap dan perilaku kita,” pesannya lembut namun tegas.

Sebagai wujud nyata komitmen moral tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan fakta integritas oleh seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Kediri. Menurut Mbak Wali, langkah ini menjadi fondasi penting dalam membangun pemerintahan yang bersih dan beretika.

“Pakta integritas ini bukan sekadar formalitas. Ini janji kita bersama untuk melayani dengan hati, memegang amanah, dan menjauhi penyimpangan,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung khidmat itu juga diisi dengan pembekalan dari Priya Jatmika, akademisi Universitas Brawijaya Malang, yang membawakan materi bertema Good and Clean Governance serta Implementasi Merit System.

Dalam paparannya, Priya menjelaskan bahwa pemerintahan yang baik dan bersih ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Good governance, katanya, berbicara tentang transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan keadilan, sementara clean governance menekankan integritas dan kejujuran.

“Pemerintahan yang baik harus bersih. Dan pemerintahan yang bersih hanya mungkin berjalan dengan tata kelola yang baik,” ujarnya dengan nada reflektif.

Priya juga menyoroti pentingnya merit system—sebuah sistem yang menempatkan ASN berdasarkan kompetensi dan kinerja, bukan kedekatan personal. Dengan penerapan sistem ini, birokrasi akan tumbuh lebih profesional, netral, dan berintegritas.

“Kita ingin membangun birokrasi yang bekerja dengan hati, bukan sekadar menjalankan rutinitas,” tambahnya.

Ia menutup dengan pesan mendalam: integritas adalah jantung kepercayaan publik. Tanpa integritas, semua sistem tinggal nama; tanpa kejujuran, pelayanan hanyalah formalitas.

“Integritas bukan sekadar slogan. Ia adalah napas dari birokrasi yang hidup untuk melayani,” pungkasnya.

Kegiatan pembinaan ini diharapkan menjadi momentum memperkuat semangat kolaborasi dan gotong royong di antara ASN Pemkot Kediri. Melalui komitmen bersama terhadap prinsip good and clean governance, pemerintah daerah optimis dapat melangkah lebih kokoh menuju Kota Kediri yang mapan, berdaya saing, dan berkarakter pelayanan publik yang bersih serta berintegritas.

jurnalis : Nanang Priyo Basuki
Bagikan Berita :