KEDIRI – Dibalik kemeriahan acara Halal Bihalal Kebangsaan merupakan agenda tahunan Pemerintah Kelurahan Ngampel. Merupakan simbol nyata toleransi dan kebersamaan antar umat beragama di wilayah tersebut. Selama lima tahun berturut-turut, selalu dihadiri warga non muslim merupakan warga setempat.
Disampaikan Kepala Kelurahan Ngampel, Mohammad Subagyo dikonfirmasi usai acara, Rabu (16/04) di aula kelurahan. Bahwa sebelum dirinya menjabat bahwa budaya ini toleransi antar umat beragama telah berlangsung. Kehadiran warga non muslim ini, diakuinya atas saran dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Ngampel. Yang mencetuskan ide acara halal bihalal dengan mengundang seluruh elemen masyarakat, baik muslim maupun non muslim.
“Tujuan utama acara ini adalah untuk mendukung Kota Kediri sebagai kota toleransi, meskipun Kota Kediri sudah tercatat dalam peringkat 10 besar kota dengan toleransi umat beragama selama 10 tahun terakhir,” terang Lurah Ngampel
Dikonfirmasi usai acara, Wati maupun Indah merupakan warga non muslim memberikan respon positif atas digelarnya acara ini. Keduanya mengungkapkan, bahwa tema kebangsaan selalu diangkat dalam halal bihalal.
“Kami merasa senang bisa berkumpul bersama, saling mengenal, dan merasakan kebersamaan,” ungkap Wati.
Bahkan, dikatakan Indah bahkan saat Bulan Ramadhan pun, mereka juga diundang untuk berbuka bersama dengan tempat bergantian.
“Kami juga diajak untuk buka bersama, bahkan anak-anak kami turut serta. Acara ini semakin mempererat tali persaudaraan antar umat beragama,” ungkapnya.
Atas digelarnya acara ini, warga non muslim menyampaikan harapan acara ini terus berkelanjutan dan mampu menjadi pondasi utama menjaga keharmonisan antar umat beragama.
jurnalis : Riza Husna Silfiyya