foto : kominfo

Wali Kota Termuda Indonesia, Vinanda Prameswati, Raih Penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025

Bagikan Berita :

KEDIRI – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menorehkan prestasi baru dikutip dari rilis Pemerintah Kota Kediri. Menginjak usia 26 tahun, ia menerima penghargaan bergengsi Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025 dari Forum Komunikasi Jurnalis Nahdliyin (FJN). Penghargaan tersebut diserahkan langsung di rumah dinasnya, Kamis (31/10), sebagai bentuk apresiasi atas kiprahnya sebagai pemimpin muda yang dinilai inspiratif, visioner, dan membumi.

Meski namanya kini dikenal luas, Vinanda tak menutupi rasa terkejutnya.

“Saya benar-benar tidak menyangka. Apalagi saya bukan dari kalangan ning dan tidak pernah mondok. Jadi ketika diberi tahu, saya kaget sekaligus terharu,” ujarnya dengan senyum hangat.

Namun, penghargaan itu bukan sekadar simbol kebanggaan baginya. Ia menganggapnya sebagai penyemangat untuk terus bekerja keras dan mengabdi kepada masyarakat Kota Kediri.

“Ini menjadi motivasi agar saya bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat. Kediri ini kota religius, banyak pesantren besar dan ulama karismatik. Saya ingin bisa membawa semangat itu dalam kepemimpinan,” tuturnya.

Vinanda menyebut Ponpes Lirboyo serta sosok para kiai besar seperti KH Anwar Mansyur dan KH Anwar Iskandar sebagai teladan yang menumbuhkan nilai-nilai spiritual dan kebijaksanaan dalam dirinya.

Menariknya, perempuan kelahiran Surabaya, 12 Juni 1998 itu baru bergabung dengan Fatayat NU Kota Kediri setelah menjabat sebagai wali kota.

“Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama, terutama di Fatayat. Di sini saya belajar banyak tentang peran perempuan muda dalam gerakan sosial dan keagamaan,” katanya.

Sebagai wali kota termuda di Indonesia, Vinanda tidak memungkiri bahwa tantangan yang ia hadapi tidak ringan. Memimpin ribuan ASN dengan usia dan pengalaman jauh di atasnya bukan perkara mudah. Namun, ia memilih untuk melihat perbedaan itu sebagai kekuatan, bukan hambatan.

“Saya sadar banyak yang lebih senior. Tapi saya melihat perbedaan usia dan gender justru sebagai peluang. Dengan semangat muda dan pola pikir baru, kita bisa melangkah lebih cepat,” ujar alumnus Magister Kenotariatan Universitas Airlangga tersebut.

Dalam menjalankan roda pemerintahan, Vinanda menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas generasi.

“Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan. Kita semua punya tujuan yang sama — memajukan Kota Kediri,” ucapnya mantap.

Saat ditanya tentang perjalanan politiknya hingga menjadi wali kota, Vinanda mengaku semuanya berawal dari dukungan tulus masyarakat.

“Saya tidak pernah merencanakan ini. Tapi masyarakat datang meminta saya maju. Setelah shalat istikharah dan restu orang tua, saya merasa ini memang amanah yang harus dijalankan,” kenangnya.

Bagi Vinanda, jabatan bukanlah sekadar posisi, melainkan pengabdian.

“Saya melihat ini sebagai amanah besar. Karena itu saya harus memberikan yang terbaik — bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan Kediri,” tegasnya.

Ketua Forum Komunikasi Jurnalis Nahdliyin (FJN), Didi Rosadi, mengatakan penghargaan ini adalah bentuk pengakuan terhadap peran pemimpin muda perempuan yang mampu membawa semangat baru dalam kepemimpinan daerah.

“Ini bukti bahwa usia muda bukan penghalang untuk memimpin dengan integritas. Mbak Wali Vinanda adalah contoh nyata bahwa anak muda bisa membawa perubahan,” ungkap Didi.

Penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025 ini tak hanya menjadi simbol prestasi pribadi, tapi juga semacam pesan — bahwa generasi muda, khususnya perempuan, memiliki ruang besar untuk berkontribusi dalam pembangunan dan kepemimpinan bangsa.

Di tengah tantangan zaman dan dinamika politik, sosok Vinanda Prameswati hadir membawa warna baru: pemimpin muda yang berpijak pada nilai, bekerja dengan hati, dan menginspirasi banyak orang lewat kesederhanaan serta keberaniannya memimpin. (*)

Bagikan Berita :