KEDIRI – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri ramai dipenuhi pelaku usaha mikro, untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Terlihat pada Kamis (27/10), antri sesuai nomor pendaftaran untuk mendapatkan pelayanan.
Kehadiran mereka, tidak lepas dari program digagas Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, akan memberikan bantuan modal usaha. Dengan tujuan mengembangkan wirausaha mandiri. Dimana salah satu syarat wajib, harus memiliki NIB.
“Bila kami memiliki NIB, akan diberi bantuan permodalan usaha dan akan saya pergunakan untuk mengembangkan usaha kuliner,” ujar Arif, warga Kelurahan Banaran Kecamatan Pesantren saat dikonfirmasi.
Dikonfirmasi pada pada Kamis siang, Kepala DPMPTSP Kota Kediri, Edi Darmasto, menjelaskan. Sejak kemarin memang terjadi peningkatan hingga lima kali lipat dari hari biasanya. Dalam sehari tercatat 185 pengajuan baru NIB di Kota Kediri yang sebelumnya hanya 20 hingga 30 perharinya.
“Banyak masyarakat yang sebenarnya memiliki usaha tetapi belum memiliki NIB Jadi mungkin mereka melengkapi syaratnya agar memenuhi syarat untuk mendapatkan modal dari program Pemerintah Kota Kediri,” ujar Edi Darmasto.
Dengan membludaknya pemohon NIB, pihak dinas pun memanfaatkan ruangan yang ada. Bahkan, jelasnya, sampai ada yang masuk back office (ruang belakang, red) karena terlalu banyak antrean.
“Memang bisa dilihat antusiasnya besar sekali hingga kita memanfaatkan back office untuk pelayanan dan menambah beberapa kursi untuk antrean dan kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani masyarakat,” ungkapnya.
Dengan fenomena ini, Edi Darmasto menghimbau kepada masyarakat yang ingin mengurus NIB, untuk tidak memakai calo. Dikarenakan salah satu pelaku usaha yang datang ke kantor, telah melapor dan mengaku menggunakan calo. Tetapi NIB miliknya tidak muncul dan dirinya disuruh mengirim uang seratus ribu untuk pembayaran jasa.
“Kami himbau kepada masyarakat yang akan mengurus NIB, tidak usah pakai calo. Apalagi harus membayar 100.000. Karena mengurus langsung di kantor itu cepat dan gratis. Atau kalau mau mengurus sendiri akses OSS. Kalau seandainya ada kendala bisa untuk menghubungi call center Kami nanti akan kita pandu,” terangnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki