KEDIRI – Viral video seorang perempuan yang memprotes terkait pembangunan jalan di depan rumahnya, tepatnya di Dusun Bulawen Desa Tiron Kecamatan Banyakan. Diketahui orang tersebut ibu rumah tangga, bernama Lilik Hanik, merupakan warga setempat.
“Saya malah todal tahu jika viral. Mungkin ada orang lewat, pas saya ngamuk-ngamuk sama tukang bego,” terangnya, ditemui di rumahnya, Sabtu (05/08).
Lalu apa alasan menjadikan dirinya tak kuasa menahan emosi, Lilik berkenan memberikan penjelasan.
“Alasannya, pertama dikeruk melebihi batas tidak disamakan dengan yang lain. Terus usai keruk tidak dikembalikan dan kita tidak diberi akses jalan untuk keluar masuk rumah. Masak setiap hari harus nitipkan motor ke rumah tetangga, ya saya sungkan. Kemarin video saya, saya kirimkan ke bu lurah malah tidak beri respon hanya membalas gambar emoji,” terangnya.
Lilik pun juga sudah berusaha menyampaikan ke group whatsapp, dimana di dalamnya juga beranggotakan Ina Rahayu. “Sempat diunggah di group warga terdampak dan bertanya kepada bu lurah dalam group tersebut. Namun tidak ada jawaban,” terangnya.
Dia membenarkan bahwa saat ini terjadi pelebaran jalan namun yang menjadikan pertanyaan kenapa hingga merusak rumahnya. Lalu menjadi pertanyaannya, usai mengeruk tanah tidak segera dilanjutkan pembangunan. Apalagi menjadi dirinya emosi, terkait ganti rugi tanah terkait dampak proyek bandara ini, belum ada kata sepakat.
“Ganti ruginya kan belum clear ini, belum setuju. Sebagian sudah setuju dan sebagian masih banyak belum setuju karena harga tidak cocok. Karena harganya tidak sama alasannya zona. Padahal jalannya searah semua akses menuju bandara,” jelasnya.
Melalui Didik Buono selaku mandor pada PT. Amanda, perusahaan mendapatkan proyek melebarkan jalan, justru didapat penjelasan jika pihaknya malah mendapat dukungan dari masyarakat. “Pekerjaan kami pembangunan jalan di Desa Tiron Banyakan. Warga di sini sangat mendukung sekali proyek ini,” terangnya.
Sementara Kades Tiron hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Didapat kabar, dia juga menerima kompensasi dampak pelebaran jalan dengan nilai uang tidak sedikit. Saat didatangi ke kantor desa, didapat keterangan jika Ina Rahayu sedang berada di Kota Kediri.
Jurnalis : Oktavian Yogi Pratama Editor : Nanang Priyo Basuki