KEDIRI – Kelompok kedua ujian perangkat desa digelar Balai Desa / Kecamatan Badas, Rabu (08/12) bekerjasama dengan universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Sebanyak 57 peserta mengikuti ujian dari lima desa, Desa Badas, Desa Tunglur, Desa Lamong, Desa Sekoto dan Desa Krecek. Dari sejumlah formasi, jabatan Kaur TU Desa Tunglur paling banyak diminati.
Menerjunkan Tim Satgas Khusus, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap pelaksanaan ujian perangkat desa berjalan lancar dan aman, bersih dan transparan bebas dari permainan uang. “Alhamdulillah selama proses ujian bisa dilihat sendiri sementara berjalan lancar tanpa kendala. Sampai sekarang belum ada aduan dan nilai tertinggi yang dilantik. Diikuti 57 peserta dari 5 desa dengan formasi 12 jabatan yang kosong,” jelas Suprayitno Kades Sekoto.
Setelah diawali ujian psikologi, dilanjutkan ujian komputer pada tahap terakhir terkait pengetahuan. Disampaikan Sunyoto Hadi Prayitno selaku ketua tim penguji dari Universitas PGRI Adi Buana, pihaknya berani memberikan jaminan soal ini tidak akan bocor. “Jadi pada saat kami membuat soal bersama. Namun yang memiliki file hanyalah saya dan tidak diserahkan kepada siapapun. Kemudian soal dibagikan kepada peserta, sengaja saya buat acak,” terangnya.
Adapun lima bidang soal ujian yang masing-masing terdiri 20 soal, terdiri Agama, Matematika, Agama, Pancasila dan UUD, serta pengetahuan umum soal desa. “Tes psikologi selama satu jam karena ini penting, pinter saja tidak cukup. Jangan-jangan saat dilantik jadi perangkat nanti tidak waras. Lalu ujian kompouter, bagaimanapun harus melek tekhnologi, bisa menguasai komputer seperti kirim email dan tidak gagap terakhir pengetahuan selama 2 jam,” terang Sunyoto Hadi Prayitno.
Pengamanan ketat dilakukan pasukan gabungan dari Polres Kediri dan Kodim 0809 selama pelaksanaan ujian perangkat ini. Kemudian kecuali peserta dan panitia penguji, siapapun tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan. “Kami berusaha taat dan patuh atas peraturan bupati telah dikeluarkan,” imbuh Kades Sekoto.