KEDIRI – Langit pagi di Stadion Canda Bhirawa dipenuhi semangat dan haru ketika Sang Saka Merah Putih perlahan naik ke puncak tiangnya. Di Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Kabupaten Kediri menyuguhkan sebuah upacara penuh makna yang bukan hanya soal seremonial, tetapi juga tentang menjaga jati diri bangsa.
Di balik kekhidmatan upacara, ada sosok yang mencuri perhatian. AKP Rudi Darmawan, dengan langkah tegas dan sorot mata penuh tanggung jawab, memimpin jalannya upacara sebagai Komandan Upacara. Meski telah terbiasa memimpin upacara di lingkungan Polres Kediri, ini adalah debutnya di momen sakral peringatan HUT RI.
“Ini kali pertama saya memimpin langsung upacara pengibaran bendera Merah Putih di momen HUT RI. Sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan,” ujar AKP Rudi, sembari berharap semangat “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” terus menginspirasi warga Kediri.
Namun, peringatan ini tak sekadar mengenang masa lalu. Ia juga menjadi pengingat akan tugas besar yang masih membentang di depan. Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro, menyuarakan keprihatinan mendalam akan lunturnya kebudayaan lokal di tengah derasnya arus globalisasi.
“Hari ini kita memperingati kemerdekaan, tapi juga mesti menyadari tugas kita belum selesai. Kebudayaan kita mulai memudar, dan itu harus kita jaga bersama. Ini bukan hanya warisan, tapi identitas kita,” tuturnya dengan nada serius namun penuh harap.
Murdi menegaskan, perjuangan para pahlawan tak berhenti di medan tempur. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, persatuan, dan kekompakan adalah harta bangsa yang harus terus dipelihara. Ia pun mengajak masyarakat untuk menjadi lebih matang dalam menyikapi perbedaan dan lebih bijak menyaring pengaruh luar.
“Mari kita jadi bangsa yang dewasa. Jangan mudah terprovokasi. Pilih dan saring apa yang kita terima dari luar, agar jiwa bangsa tetap kuat dan jati diri tetap kokoh,” pesannya.
HUT ke-80 RI di Kediri tahun ini bukan hanya soal merayakan umur panjang bangsa. Ia adalah panggilan untuk terus menyatukan langkah, merawat akar budaya, dan memastikan bahwa semangat kemerdekaan tetap menyala di hati setiap insan Indonesia.
jurnalis : Neha Hasna Maknuna