KEDIRI – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kediri, tensi politik semakin memanas. Hanya ada dua pasangan calon yang telah diumumkan oleh Reza Cristian, Ketua KPU Kota Kediri.
Pasangan pendaftar pertama, Vinanda Prameswati dan Qowimuddin, diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PDI Perjuangan, Demokrat, Hanura, PKB, dan PKS. Pasangan kedua, Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono, mendapatkan dukungan dari PAN dan NasDem.
Meskipun kedua pasangan calon memiliki basis dukungan yang kuat, beberapa pejabat di Pemerintah Kota Kediri yang tak ingin disebutkan namanya menyebutkan. Bahwa pasangan Ferry Silviana dan Regina, disebut sebagai FREN memiliki peluang yang lebih besar untuk menang.
Mereka beralasan, hal ini terkait dengan pengaruh besar yang masih dimiliki Abdullah Abu Bakar, suami Ferry, yang telah menjabat sebagai Wali Kota Kediri selama dua periode, dan sebelumnya sebagai Wakil Wali Kota.
Namun, dukungan kuat terhadap FREN juga memunculkan pertanyaan tentang praktik politik dinasti, meski sejumlah oknum pejabat Pemerintah Kota Kediri, menolak mengomentari hal tersebut secara terang-terangan.
Di sisi lain, masyarakat Kota Kediri mulai mempertanyakan janji-janji politik Abdullah Abu Bakar selama menjabat. Terutama yang terkait dengan program unggulannya, seperti Prodamas Plus, pendidikan gratis, beasiswa perguruan tinggi, dan Service City Card untuk pendidikan dan kesehatan.
Ada pula janji mendirikan koperasi RW, menciptakan 15 ribu wirausaha baru, dan membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di setiap kelurahan.
Salah satu warga yang pernah menjabat sebagai Ketua RW, Andi Tatag. Saat dikonfirmasi Rabu (11/09), mengaku mengundurkan diri karena harus menghadapi perlawanan dari sejumlah oknum kelurahan dalam menjalankan program Prodamas.
“Yang terbaru, saya mendapat aduan sejumlah Ketua RT disuruh tutup mulut dan bentuk kompensasinya terima uang 1 juta cash. Silahkan cek ricek, apakah ini juga terjadi di kelurahan lain,” ungkap warga Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto.
Di sisi lain, Qowimuddin, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Qowim, yang pernah menjadi Ketua Tim Pemenangan Abdullah Abu Bakar. Namun kali ini bakal bersaing dalam Pilkada melawan istri dari mantan orang pernah dibantunya.
Menyampaikan justru bersemangat, bahwa kemajuan dirinya bersama Vinanda untuk membawa perubahan lebih baik dan menyelesaikan apa yang belum tercapai. Terutama dalam memperhatikan pondok pesantren dan kualitas TPQ.
Dengan dinamika politik yang semakin memanas dan melihat latar belakang dua pasangan kandidat yang saling terkait. Pilkada di Kota Kediri diprediksi bakal menjadi pertarungan menarik dan penuh kejutan hingga hari H.
editor : Nanang Priyo Basuki