KEDIRI – Saat masih diijinkan hidup di dunia, maka jangan pernah lelah berbuat baik dan hindari melakukan hal-hal yang tidak manfaat atau menjadikan kebencian. Demikian kutipan disampaikan KH. Qowimudin Thoha saat mengisi materi di kelompok pengajian Majelis Ta’lim Al Mughni, berada di Kelurahan Banjaran Kecamatan Kota, pada Selasa (12/11).
Sosok Gus Qowim demikian akrab disapa merupakan Pengasuh Ponpes Al Islah Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto, dikenal rutin mengisi pengajian di sejumlah kelompok jamaah maupun majelis ta’lim. Makanya, dirinya tidaklah asing bagi warga di Kabupaten Kediri khususnya kaum perempuan.
“Jadi saya tidak perlu memperkenalkan diri lagi. Tentunya semua sampun kenal kulo. Soalnya tadi dari pihak tuan rumah, titip pesan agar saya memperkenalkan diri,” ucapnya, disambut tawa puluhan jamaah yang hadir.
Rutin Guru Ngaji

Selain kewajiban nomor satu, yaitu rutin menjadi guru ngaji para santri di dalam pondok. Beliau juga memiliki jadwal untuk mengisi pengajian rutin cukup padat.
“Sebenarnya ini sudah saya batasi, namun karena saya diminta bahkan hingga beberapakali datang ke pondok. Tidak ada pilihan kecuali menyempatkan hadir,” jelasnya.
Padahal, bila dibanding pengajian lainnya, waktu digunakan Gus Qowim cukuplah singkat. Tidak lebih dari 1 jam dalam mengisi materi kemudian dilanjutkan tanya jawab. Namun justru dengan cara yang singkat dan langsung ke pokok materi, menjadikan para jamaah rata-rata kaum perempuan justru merasa nyaman.
“Malam ini saja, saya harus mengisi pengajian di tiga tempat. Tadi pertama di wilayah Pojok kemudian sekarang di Banjaran dan setelah ini telah ditunggu jamaah pengajian di Tamanan. Kami harus membagi waktu, padahal masih banyak ulama yang ilmu lebih mumpumi daripada saya,” ucap Gus Qowim merendah.
Selaku tuan rumah, Katino yang juga Ketua DPC Gerindra Kota Kediri membenarkan bahwa Gus Qowim merupakan salah satu ulama yang rutin mengisi kelompok pengajian.
“Karena kami sebagai warga NU, harus selalu menimba ilmu. Dengan pengajian selain menambah wawasan juga sebagai ajang silahturahmi. Bagi kami, Gus Qowim sosok yang sederhana dan santun dalam menyampaikan materi,” jelasnya.
editor : Nanang Priyo Basuki