KEDIRI – Asap kelam kerusuhan yang membakar Mapolsek Kediri Kota pada Sabtu malam (30/8) belum sepenuhnya hilang. Namun, semangat untuk bangkit justru menyala lebih terang. Dipimpin Kapolsek Kediri Kota, Kompol Ridwan Sahara, jajaran kepolisian bergerak cepat memulihkan markas yang luluh lantak agar roda pelayanan masyarakat tidak berhenti berputar.
Renovasi darurat mulai dilakukan, didukung anggaran tambahan dari Polres Kediri Kota berpadu dengan dana swadaya para anggota, menjadi bukti nyata gotong royong di tengah keterbatasan. Kerugian material yang ditaksir mencapai lebih dari Rp4 miliar tak menyurutkan langkah mereka untuk kembali berdiri tegak.
“Kami ingin memastikan operasional Polsek tetap berjalan normal, sehingga pelayanan untuk masyarakat tidak terganggu,” ujar Kompol Ridwan dengan tegas, disela menyambut kunjungan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si di tempatnya bekerja.
Beberapa ruangan penting nyaris rata oleh amukan massa: ruang SKCK, ruang Kapolsek, hingga ruang Kasi Humas. Komputer, monitor pemantau CCTV, dan perangkat keamanan lain hilang maupun dirusak. Dari catatan kronologi, sempat ada perlawanan aparat saat massa pertama kali datang. Namun, gelombang kedua dengan jumlah lebih besar tak terbendung hingga ratusan orang menyerbu dan membakar markas.
Meski demikian, aparat tak tinggal diam. Seorang pemuda asal Kecamatan Ngadiluwih berhasil diamankan dan kini tengah diperiksa oleh unit Reskrim sebagai langkah awal pengungkapan kasus.
Di tengah puing-puing, pelayanan publik tetap berjalan. Ruang SPKT sementara dialihkan ke ruang tengah, lengkap dengan komputer bantuan dari Polres Kediri Kota. Renovasi dilakukan bertahap, tapi pintu Polsek tak pernah tertutup bagi warga yang membutuhkan layanan kepolisian.
“Semangat gotong royong anggota sangat membantu mempercepat pemulihan. Kami ingin menunjukkan bahwa Polsek Kediri Kota tetap hadir untuk masyarakat, apa pun tantangannya,” pungkas Kompol Ridwan, menutup hari dengan optimisme.
