KEDIRI – Antusiasme warga dalam menyambut Bulan Kemerdekaan dengan berbagai karnaval dan pawai rakyat makin terasa meriah di Kota Kediri. Namun di balik semaraknya acara, muncul kebutuhan menjaga kenyamanan bersama—terutama soal penggunaan sound system “horeg” yang kian menjamur di setiap sudut kota.
Menanggapi hal ini, Polres Kediri Kota menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lintas instansi pada Rabu (30/7) di Ruang Rupatama. Hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari Pemkot Kediri, Kodim 0809, para camat, dan seluruh lurah se-Kota Kediri.
Rakor ini fokus pada penataan penggunaan sound system dalam kegiatan masyarakat, agar semarak tak berubah menjadi sumber kegaduhan.
“Ada dua pandangan soal fenomena ini. Satu mendukung karena dianggap hiburan, satu lagi merasa terganggu karena kebisingannya. Kami cari titik tengah—boleh digunakan, tapi harus ada batasan,” ujar Kompol Iwan Setyo Budhi, Kabagops Polres Kediri Kota.
Salah satu poin penting yang disepakati adalah batas kebisingan maksimal 50 desibel, terutama untuk acara yang digelar di kawasan permukiman. Penggunaan kendaraan pickup untuk mengangkut perangkat sound system tetap diperbolehkan, asalkan tidak melebihi batas dimensi yang diizinkan.
Keramaian Harus Berijin Resmi

Kompol Iwan juga mengingatkan bahwa setiap kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan keramaian wajib mengantongi izin resmi dari kepolisian. Setelahnya, akan digelar rapat teknis lanjutan untuk menilai kelayakan pelaksanaan acara.
“Rakor ini jadi langkah awal menyamakan persepsi lintas lembaga. Ke depan, hasil diskusi ini bisa jadi acuan untuk menyusun Peraturan Wali Kota yang lebih teknis,” tambahnya.
Penyelenggara acara juga diminta lebih memperhatikan aspek keamanan dan rekayasa lalu lintas, termasuk menyiapkan jalur alternatif jika rute pawai menutup jalan utama.
“Kami mendukung kegiatan budaya dan ekspresi masyarakat. Tapi semua harus sesuai aturan. Ini bukan soal suka atau tidak suka, tapi soal menciptakan keseimbangan,” tegas Kompol Iwan.
Langkah ini menjadi angin segar bagi warga dan penyelenggara acara, karena memberikan ruang untuk tetap meriah di tengah aturan yang terukur dan bijak. Kedepannya, semarak kemerdekaan di Kediri diharapkan tetap penuh warna tanpa mengorbankan kenyamanan bersama.
Sejumlah kepala kelurahan yang hadir menyatakan bakal mentaati kesepakatan ini dan berharap Kota Kediri tercipta damai dan aman.
jurnalis : Anisa Fadila