Site icon kediritangguh.co

Pernyataan Politisi Senior Abah Bagi, Terkait AKD dan Prodamas Plus Dihentikan Sementara

Abdul Bagi Bafaqih (Kintan Kinari Astuti)

KEDIRI – Menanggapi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kota Kediri yang belum terbentuk. Abdul Bagi Bafaqih selaku Dewan Penasehat DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Kediri menyampaikan pendapatnya.

Menurut politisi senior di Kediri ini, sebenarnya dewan yang lebih tahu terkait hal tersebut. Keterangan ini disampaikan usai menghadiri Rapat Paripurna pengambilan sumpah dan pelantikan pimpinan DPRD Kota Kediri, Kamis (10/10) di gedung dewan.

“Sebetulnya sebelum DPR terpilih belum dilantik, kami atas nama partai ingin mengajak bertemu antar ketua partai, tapi tidak berjalan. Tiba-tiba setelah ini semua mengejar AKD, otomatis kami bingung. Ada apa kok malah ngejar AKD,” tutur Abah Bagi sapaan akrabnya.

Padahal, menurutnya setelah ini pihak DPRD akan memproses terbentuknya AKD dengan segera.

“Proses ini yang mengerti adalah DPR ya di sini jadi saya kira hampir semuanya di daerah itu terkait AKD ada lobby dan lain sebagainya, jadi bukan tiba-tiba,” terangnya.

Saat ditanya lebih lanjut terkait pembagian jabatan di AKD, Abah Bagi justru memilih memberikan pendapat terkait program Prodamas Plus, yang menurutnya tiba-tiba dihentikan sementara.

Program tersebut merupakan program andalan dari Wali kota sebelumnya, Abdullah Abu Bakar yang saat ini menduduki Ketua DPD PAN menggantikan dirinya.

“Malah seperti kami heran. Bukan terkait AKD, tapi kami heran mengapa Prodamas di stop, dasarnya apa? Tiba-tiba sebelum itu selebarannya hanya lewat WhatsApp,” terangnya.

Pihaknya bertanya apakah ada tekanan sehingga program tersebut di hentikan. Perlu diketahui saat rapat paripurna berlangsung, digelar aksi oleh LSM Saroja menyoroti tidak segeranya terbentuk AKD. Supriyo selaku koordinator aksi dalam orasinya.

Menuding para wakil rakyat ini memakan gaji buta dan tidak memikirkan kepentingan masyarakat secara luas. “Terima gaji tapi tidak bekerja? buat nyaur hutang ke bank? buat ke hiburan malam? atau dipakai buat kampanye Pilwali? nasib warga Kota Kediri harus dipikirkan terkait pembahasan PAK dan APBD 2025,” tegasnya.

jurnalis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version