KEDIRI – Sebagai upaya konkret mewujudkan keluarga berkualitas di Kota Kediri, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melaunching Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) Kelurahan Mandiri, Kamis (13/7). Kegiatan Launching SOTH dibarengi pula dengan pengukuhan duta Genre tingkat kelurahan serta pembinaan Bina Keluarga Balita (BKB) Emas.
Digelar di Taman Brantas, kegiatan diawali dengan senam bersama, pemberian penghargaan untuk kader berprestasi serta penyerahan sembako untuk keluarga yang berisiko stunting dan lansia. Membuka kegiatan secara langsung, Sumedi Kepala DP3AP2KB menjelaskan kegiatan tersebut sekaligus sebagai momentum peringatan Harganas ke-30 serta peringatan hari jadi Kota Kediri ke-1144.
Dikatakan Sumedi, saat ini SOTH dibentuk di 20 kelurahan dan ditargetkan akan terbentuk di seluruh kelurahan di Kota Kediri pada tahun 2024 mendatang. Tujuannya, untuk membangun keluarga berkualitas serta sebagai upaya menuntaskan kasus stunting pada anak.
“Sekolah orang tua hebat ini kita buka untuk masyarakat umum, khususnya untuk para orang tua yang ingin menambah pengetahuan seputar pola asuh anak yang tepat. Dari SOTH ini kita harapkan akan lahir anak-anak yang hebat, cerdas dan berkarakter,” tuturnya.
Pada penyelenggaraannya nanti, Sumedi menjelaskan SOTH akan dilaksanakan tiap minggu dengan menyelenggarakan 16 kali pertemuan. DP3AP2KB juga telah menyiapkan modul pembelajaran sebagai bahan ajar. “Pengajarnya kita tunjuk dari teman-teman penyuluh keluarga di kelurahan yang sudah kita bekali,” jelasnya.
Selain SOTH, DP3AP2KB juga tengah aktif melakukan pembinaan Bina Keluarga Balita (BKB) Emas. Sumedi mengatakan BKB Emas yang dilaksanakan merupakan tahap kedua. Pada tahap ini kegiatan lebih difokuskan pada praktik. Diharapkan dari pembinaan BKB nantinya orang tua bisa memahami pola asuh yang benar, makanan sehat bergizi dan karakter anak.
“Untuk tahap pertama kemarin pembelajaran modul sudah lolos . Di tahap ini kita adakan 6 kali pertemuan yang sifatnya praktek. Kita juga sudah melatih semua kadernya yang ada di kelurahan dan mereka nanti yang akan bertugas terjun ke lapangan dan didampingi dari tingkat kota dan kecamatan,” ungkapnya.
Sumedi menjelaskan Pemerintah Kota Kediri tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani kasus stunting dan mewujudkan keluarga berkualitas. Selain menggandeng penyuluh keluarga berencana, PPKBK dan TPK, DP3AP2KB juga mengukuhkan 92 duta genre perwakilan kelurahan di Kota Kediri.
“Setelah ini mereka akan kita bekali karena mereka akan terjun ke masyarakat di kelurahan masing-masing untuk memberikan edukasi. Untuk adik-adik dan hadirin semua saya berpesan untuk bergandeng tangan sama-sama membangun Kota Kediri menjadi kota yang lebih bahagia, damai, sejahtera,” harapnya.
Sementara itu perwakilan duta Genre Kristiawan Yoshua Hertinando asal Kelurahan Kampungdalem menceritakan motivasinya menjadi Duta Genre. Nando ingin membangun semangat anak-anak muda untuk menggapai mimpi dan tidak melakukan hal-hal negatif.
“Saya akan kerjasama juga dengan karang taruna di kelurahan sebagai pioner bagaimana di kelurahan bisa menciptakan kegiatan yang positif, mengedukasi remaja terkait pencegahan stunting salah satunya dengan menghindari pernikahan dini,” jelasnya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri