KEDIRI – Setelah sebelumnya sempat menggelar aksi, puluhan warga Desa Putih Kecamatan Gampengrejo, akhirnya dipertemukan dengan pemilik Yobel Hotel bertempat di aula balai desa, Senin (19/02). Perwakilan warga yang hadir, menuntut agar hotel berada di Jalan Raya Gampengrejo ini ditutup karena diduga sebagai ajang mesum.
Dalam audensi dihadiri Basori selaku Kades Putih dan pemilik hotel, Roy Samuel. Warga di RT. 01 dan RT. 02 berada di sekitar hotel, menuding hotel tersebut tidak mengindahkan aturan dan norma berlaku di lingkungan.
“Kami kemarin menemukan tiga pasangan bukan suami istri. Kemudian kita sudah konsultasikan ke pengasuh pondok. Bahwa kalau hal seperti itu harus dihentikan dan dilaporkan,” jelas salah satu warga.
Diketahui bersama, bahwa keberadaan hotel ini tidak jauh dari lingkungan Pondok Pesantren Jampes. Menanggapi protes warga, Roy Samuel menjelaskan. Pihaknya sudah melakukan prosedur yang sesuai. Misalnya melakukan pemeriksaan apakah tamu yang meningap merupakan suami istri atau bukan. Pihaknya juga melarang penggunaan narkoba dan senjata tajam di area hotelnya
“Kami sudah melalukan pemeriksaan pada saat sebelum masuk. Seperti pengecekan buku nikah, namun pihaknya juga mengecek apakah pasangan yang menginap menikah secara siri juga,” jelas Roy
Sepakati Terulang Ditutup

Namun warga justru terbakar emosinya atas jawaban disampaikan pemilik hotel karena dianggap berbelit-belit. Sejumlah warga mengaku tidak tahu terkait penjelasan disampaikan
“Jawabannya muter-muter, kalau masalah undang-undang kami tidak paham. Tidak seperti bapak yang pintar,” ucap salah satu warga ditujukan ke Roy Samuel.
Akhirnya audiensi membuahkan hasil, beberapa poin disepakati bersama. Diantaranya, warga diperbolehkan melakukan sidak untuk mengontrol aktivitas hotel agar penyimpangan tidak terjadi.
Jikalau terjadi penyimpangan maka hotel akan ditutup selamanya. Pemilik hotel Roy Samuel juga mengaku tidak keberatan mengenai kesepakatan tersebut. Ia juga meminta setelah kesepakatan dibuat, hotel harus segera beroprasi kembali.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki