KEDIRI – Sebagai bentuk nguru-nguri budaya di Kediri, secara khusus Dandim Kodim 0809 Kediri, Letkol Inf Aris Setiawan, S.H., menggelar wayang Mbah Gandrung, Sabtu (19/10). Kegiatan ini dilaksanakan disela – sela kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) berlangsung di Desa Pagung Kecamatan Semen.
Dikonfirmasi disela kegiatan seni budaya, Dandim yang juga menjabat Dansatgas TMMD menyampaikan, bahwa ini merupakan bentuk apresiasi terhadap warisan kekayaan budaya.
“Hari ini saya meninjau kegiatan pagelaran wayang Mbah Gandrung yang merupakan warisan budaya yang luar biasa dari Desa Pagung. Pada momen TMMD ini, kita mengadakan pagelaran yang bertujuan untuk mengangkat kearifan lokal budaya di wilayah ini agar lebih dikenal,” jelasnya
Letkol Inf Aris menekankan, bahwa Desa Pagung sebenarnya memiliki nilai sejarah yang penting. Karena pada desa ini, juga menjadi tempat peristirahatan Jenderal Besar Sudirman saat berlangsungnya perang gerilya melawan penjajah.
“Tempat ini merupakan saksi sejarah, bahwa dulu dalam perjuangan Bapak Jenderal Besar, Jenderal Sudirman pernah singgah di sini untuk beristirahat dalam rangka bergerilya melawan penjajah,” tambahnya.
Terkait seni budaya, Kepala Desa Pagung Supriyadi, memberikan penjelasan, mengenai keunikan wayang Mbah Gandrung yang tidak sembarangan bisa dipentaskan.
“Wayang Mbah Gandrung itu bukan seperti wayang pada umumnya, ini wayang yang sakral. Jika akan dipentaskan, harus ada ritual-ritual dan nadzar-nadzar tertentu. Bahkan, untuk membawanya, tidak boleh menggunakan mobil. Harus dipikul dengan berjalan kaki, meskipun jaraknya jauh,” tuturnya.
Artinya penampilan ini tidak sekedar pertunjukan, pagelaran wayang ini diadakan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur serta upaya mendoakan kelancaran serta kesuksesan program TMMD tengah berjalan di Desa Pagung.
“Hari ini fokusnya untuk menghormati leluhur, serta berdoa agar seluruh rangkaian TMMD bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelas Supriyadi.
jurnalis : Muhamad Dastian Yusuf editor : Nanang Priyo Basuki